Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Optimistis Waskita Bisa Lewati Restrukturisasi Rp 19,3 Triliun dengan 5 Bank

Kompas.com - 20/07/2021, 13:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimistis, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dapat melewati masa restrukturisasi lima bank dengan baik.

“Dengan dukungan semua pihak termasuk Pemerintah dan seluruh kreditur, saya optimitis Waskita Karya akan melewati masa survival, restrukturisasi, dan realignment dengan baik selama proses transformasi yang dijalankan,” ujar Erick dalam keterangan tertulis, Minggu (18/07/2021).

Sebagaimana diketahui, Waskita Karya telah melakukan Penandatanganan Perjanjian Pokok Transformasi Bisnis dan Restrukturisasi Keuangan dengan lima bank sebagai kreditur.

Baca juga: Akhir Semester I, Waskita Raup Enam Kontrak Baru Rp 562 Miliar

Kelima bank tersebut adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau Bank Mandiri, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BSI.

Kemudian, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, serta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau BJB.

Penandatanganan ini merupakan sinergi antara Waskita dengan lima bank dalam rangka penyehatan keuangan perseroan.

Kesepakatan ini juga menjadi basis komitmen dan dukungan BNI, Mandiri, dan BRI untuk pemberian fasilitas pendanaan dalam rangka penyelesaian 132 proyek.

Ini didasari oleh skema Penjaminan Pemerintah yang saat ini sedang dalam proses persetujuan oleh Kementerian Keuangan.

Melalui penandatanganan ini, lima kreditur tersebut menyepakati rencana restrukturisasi utang Waskita sebesar Rp 19,3 triliun, dimana nilai ini setara dengan 65 persen dari total nilai pinjaman seluruh kreditur Waskita.

Baca juga: Waskita Garap Proyek Strategis Nasional di Perbatasan Kalimantan-Malaysia

Adapun pelaksanaan restrukturisasi utang Waskita akan dibagi menjadi dua tranches dengan perpanjangan tenor hingga 31 Desember 2026 dan opsi perpanjangan hingga tahun 2031, serta penyesuaian bunga dan imbal hasil atas pinjaman atau pembiayaan syariah.

Penandatanganan kesepakatan ini merupakan bagian dari rangkaian keseluruhan program restrukturisasi keuangan Waskita.

Selanjutnya, diharapkan akan dapat dilakukan penandatanganan dengan kreditur lain secara bertahap.

Presiden Direktur Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, berkat dukungan dan kerja sama dari kelima bank, proses restrukturisasi berjalan lebih cepat dari rencana.

"Selanjutnya, kami berharap kreditur lainnya juga dapat memberikan dukungan dalam program transformasi bisnis dan restrukturisasi Waskita,” terang Destiawan.

Baca juga: Lepas 20 Persen Saham Tol Semarang-Batang, Waskita Raup Rp 1,5 Triliun

Transformasi Bisnis dan Restrukturisasi Keuangan merupakan bagian dari 8 program penyehatan Waskita di antaranya divestasi ruas tol, restrukturisasi utang induk dan anak usaha, penyelesaian ruas tol investasi, dan transformasi proses bisnis.

Adapun proses pelaksanaan transformasi bisnis Waskita dibantu dan didampingi oleh konsultan eksternal yaitu Mckinsey & Company Indonesia.

Sebagai informasi, Waskita sebelumnya telah mendapatkan kesepakatan atas restrukturisasi utang sebesar Rp 15 triliun pada beberapa anak dan cucu usaha Waskita dengan skema yang diajukan mencakup penjadwalan kembali pembayaran kewajiban keuangan, perpanjangan tenor, serta penyesuaian suku bunga.

Destiawan mengatakan, penandatangan perjanjian pokok restrukturisasi ini merupakan komitmen Waskita dalam rangka perbaikan proses bisnis dan tata Kelola perusahaan yang ditandai dengan kewajiban lebih baik, meminimalisasi risiko proyek, serta pendampingan finansial dan pengontrol bisnis eksternal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com