Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik! Kampus di Burkina Faso Terbuat dari Tanah Liat

Kompas.com - 30/06/2021, 22:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Arsitek asal Burkina Faso, Diebedo Francis Kere, tengah membangun sebuah gedung kampus di tanah kelahirannya tersebut.

Bekerja dengan firmanya, Kere Architecture, bangunan tersebut terbuat dari tanah liat dan sekat dindingnya terbuat dari kayu ekaliptus (eucalyptus).

Universitas tersebut bernama Institut Teknologi Burkina dan merupakan bagian dari kompleks Sekolah Menengah Lycee Schorge di Koudougou. 

Bangunan ini didirikan untuk memperluas area kampus, yang dimiliki oleh Institut Stern Stewart.

Baca juga: Unik! Toko Buku di Beijing Ini Punya Dinding Berputar

Kehadiran sekolah tinggi ini membuka kesempatan bagi para lulusan sekolah menengah untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi.

Bangunan seluas 2.100 meter persegi ini terdiri dari serangkaian modul berulang yang berisi ruang kelas, ruang kuliah, dan ruang tambahan.

Setiap bagian ruangan (modul) dibangun dalam formasi zig-zag untuk memfasilitasi aliran udara di dalam dan di sekitar gedung.

Bagian ruangan yang berisi ruang kelas diatur melingkar, mengelilingi lapangan persegi panjang yang berada di luar gedung.

Bangunan tersebut dibuat dengan tanah liat di area sekitar kampus, yang telah digabungkan dengan beton kemudian dituangkan dan dicor di tepat ke dalam bekisting besar.

Bekisting merupakan ukuran satu ruang kelas dan dirancang untuk dibongkar dan dibangun kembali dalam mentransmisikan setiap modul.

Teknik pembangunan ini juga diaplikasikan dalam pembangunan sekolah dasar di Gando.

Ini adalah metode konstruksi yang lebih cepat dan fleksibel daripada menggunakan batu bata dari tanah liat tradisional.

Material tanah liat dipilih karena melimpah di daerah sekitar dan membantu mendinginkan interior gedung ketika suhu udara sekitar meningkat.

Bukaan atap dirancang untuk melepaskan udara hangat melalui efek tumpukan. Teknik pemasangan ini secara alami memberikan ventilasi pada bangunan.

Di sekitar kelas terdapat koridor dan jalan setapak yang teduh, dibingkai oleh dinding kayu ekaliptus.

Dinding ini menyatukan kampus dengan sekolah, yang juga dilapisi dengan kayu yang sama.

Kayu ekaliptus juga digunakan untuk menutupi langit-langit gantung di dalam ruang kelas, sehingga menambahkan kesan hangat ke dalam interior.

Bangunan ini dilengkapi dengan desain lansekap luas yang telah direncanakan untuk melindungi kampus selama musim hujan, karena lokasinya merupakan daerah yang rawan banjir.

Kere Architecture didirikan oleh Diebedo Francis Kere di Berlin pada tahun 2005.

Proyek terbaru lainnya yang pernah mereka kerjakan antara lain paviliun Tippet Rise Art Centre di Montana , AS, yang dibuat dari pohon mati.

Saat ini firma milik Kere ini juga sedang mengembangkan parlemen Bernin, yang didesain berdasarkan pohon palaver Afrika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com