Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ignatius Untung S
Praktisi Neuromarketing dan Behavioral Science

Praktisi Neuromarketing dan Behavioral Science

BTS, Cult dan Fanatisme

Kompas.com - 22/06/2021, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MAAF mbak, ordernya saya cancel saja ya, ini antrenya puanjaaanggg banget. Dikasih tambahan juga saya nggak mau mbak, panjang bener ini".

Begitu keluhan seorang pengemudi ojol menolak orderan dari seorang pengguna. Pada masa pandemi yang memengaruhi usaha dan pekerjaan termasuk ojol, bapak ini memilih untuk melepas order yang sudah di tangan.

Apa lagi kalau bukan antrean McD BTS Meal yang mengular, yang membuat bapak tua pengemudi ojol ini memilih mencari order lain.

Bahasan mengenai fenomena ramainya McD BTS ini memang sudah cukup banyak di berbagai media akhir-akhir ini.

Tulisan ini pun dibuat untuk melengkapi dengan memotret fenomena ini dari perspektif yang mudah-mudahan belum dibahas.

Celebrity Marketing

Kolaborasi McD dengan BTS masuk ke dalam celebrity marketing. Dan layaknya celebrity marketing pada umumnya, brand berusaha memanfaatkan dorongan fans untuk mendukung idolanya.

Salah satunya dengan menggunakan apa yang mereka pakai atau rekomendasikan. Dengan menggunakan apa yang sang idola rekomendasikan para fans pun akan merasa lebih dekat.

Sama seperti bagaimana ketika kita naksir seseorang kita merasa dekat dengannya ketika menggunakan atau sekadar melihat barang-barang milik sang idola.

Maka tidak heran jika BTS Army memborong barang-barang beratribut BTS, mereka ingin mendukungnya sekaligus merasa dekat dengan idolanya tersebut.

Penjelasan detail mengenai celebrity marketing bisa dilihat pada tautan ini.

Pleasure & Expectation

Manusia memang selalu mencari kesenangan, dan memiliki barang idola tentunya juga memunculkan kesenangan itu sendiri.

Yang menarik dari kasus BTS ini adalah, kesenangan itu tidak pudar seiring waktu, melainkan terus meningkat. Manusia memiliki tendensi untuk beradaptasi.

Apa yang membuat kita bahagia ketika kita dapatkan secara terus menerus akan kehilangan daya untuk menciptakan kebahagiaannya.

Persis seperti bagaimana makanan yang nikmat menjadi kurang nikmat ketika kita nambah.

Begitu juga dengan bagaimana obat sakit kepala dengan dosis yang sama tidak lagi bisa manjur untuk kita ketika seringkali kita konsumsi.

Namun dalam kasus BTS dan banyak kasus fans dan idola, kebahagiaan yang diciptakannya selalu dinamis.

Setiap aktivitas dan atribut yang dikeluarkan oleh BTS menciptakan kebahagiaan yang berbeda sehingga tidak menjebak kita dalam adaptation machine.

Hasilnya, intensity pleasure yang diciptakannya terus meningkat. Setiap saat sesuatu membuat kita bahagia, otak kita secara bawah sadar membangun ekspektasi.

Ekspektasi untuk bisa mengulangnya, dan bahkan dengan cara yang baru yang memberi kebahagiaan yang lebih baik lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tepat Membersihkan Furnitur Plastik dengan Cairan Pemutih

Cara Tepat Membersihkan Furnitur Plastik dengan Cairan Pemutih

Umum
Jembatan 'Mobile' di Swiss, Inovasi Perbaikan Jalan Tanpa Menutup Jalur

Jembatan "Mobile" di Swiss, Inovasi Perbaikan Jalan Tanpa Menutup Jalur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Malang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Malang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perbaikan Jalan Daerah di Sultra Telan Anggaran Rp 631 Miliar

Perbaikan Jalan Daerah di Sultra Telan Anggaran Rp 631 Miliar

Berita
Mulai 16 Mei, Lintasi Tol Serang-Panimbang Dapat Diskon Tarif 30 Persen

Mulai 16 Mei, Lintasi Tol Serang-Panimbang Dapat Diskon Tarif 30 Persen

Berita
Ini Alasan Mengapa Anda Harus Membeli Kursi Plastik untuk Furnitur Rumah

Ini Alasan Mengapa Anda Harus Membeli Kursi Plastik untuk Furnitur Rumah

Tips
Pengembang Indonesia Jadi Pemilik Tunggal Aset Rp 5,7 Triliun di Sydney

Pengembang Indonesia Jadi Pemilik Tunggal Aset Rp 5,7 Triliun di Sydney

Berita
Harga Sewa Mal di Jakarta Naik Jadi Rp 584.077 Per Meter Persegi

Harga Sewa Mal di Jakarta Naik Jadi Rp 584.077 Per Meter Persegi

Ritel
SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Hotel
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jember: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jember: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com