Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Deddy Herlambang
Pengamat Transportasi

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (INSTRAN)

Terminal Bus dan Angkutan Umum Perlu Perubahan Radikal

Kompas.com - 21/06/2021, 21:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Manajemen angkutan jalan harus berani mengubah dirinya melalui basis pengelolaan terminal yang sejatinya dapat berfungsi beragam (multi-function), menjadi satu titik orientasi transit (simpul utama) untuk belanja, bekerja, hunian, belajar, wisata dan fungsi lainnya.

Terminal bus juga dapat berfungsi menjadi transit joint development (TJD) dan transit oriented development (TOD).

Terminal bus kita terlalu luas lahannya, bahkan untuk terminal tipe A memerlukan ruang minimal 3,5 hektar.

Bandingkan dengan terminal bus di luar negeri yang mapan transportasinya, hanya untuk antar dan jemput penumpang.

Jadi di luar negeri tidak ada ruang pengendapan bus, fasilitas bengkel, penginapan awak bus, semuanya itu dilakukan di pool (garasi) masing-masing PO Bus.

Kita bandingkan dengan terminal bus di TOD Shinjuku, Jepang, hanya menempel pada stasiun kereta api, namun permintaan perjalannya sangat tinggi karena memang terintegrasi dengan moda kereta api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com