Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Kantor Arsitektur Terbesar Dunia, Art Gensler Tutup Usia

Kompas.com - 12/05/2021, 14:39 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Dezeen

KOMPAS.com - Arsitek sekaligus pendiri firma arsitektur global Gensler, Art Gensler, meninggal pada usia 85 tahun, Senin (10/05/2021) waktu setempat.

Art meninggal saat dia sedang tertidur di rumah keluarganya yang berlokasi di Mill Valley, Marin County, California, Amerika Serikat.

Anak mendiang Art, David Gensler mengatakan, ayahnya juga diketahui telah mengidap  penyakit paru interstisial sejak 18 bulan lalu.

Meski begitu, Art terus bekerja dan masih memiliki jadwal rapat lengkap hingga sisa hidupnya.

"Ayah saya adalah pria biasa, penuh hormat dan ramah, dan tidak pernah sombong. Dia senang melayani klien melalui kekuatan desain," tutur David dikutip Kompas.com dari Dezeen, Rabu (12/05/2021).

Baca juga: Dunia Berduka, Mengenang Zaha Hadid sebagai Diva Arsitektur

Art telah mendirikan Gensler di San Francisco pada tahun 1965 dengan mendiang istrinya Drue Gensler serta James Follett.

Saat ini, perusahaan tersebut telah beroperasi di 50 negara seluruh dunia dan memiliki pendapatan tahunan sebesar 1,5 miliar dollar AS atau setara Rp 21,3 triliun.

Karena pencapaiannya ini pula, Gensler didapuk sebagai kantor arsitektur global terbesar di dunia.

Art yang juga berprofesi sebagai desainer interior ini dikenal dengan proyek arsitektur berskala besar.

Sebut saja, gedung pencakar langit kategori supertall setinggi 632 meter di China yaitu Shanghai Tower.

Shanghai TowerCTBUH Shanghai Tower
Gedung pencakar langit berbentuk spiral itu merupakan tertinggi nomor dua di dunia yang dirancang oleh Art.

Art lahir di Brooklyn, New York, pada tahun 1935 silam. Dia merupakan putra seorang karyawan perusahaan telepon dan penjual lantai plafon.

Meski lahir di New York, Arti dibesarkan di West Hartford, Connecticut dan lulus dari Fakultas Arsitektur Universitas Cornell pada tahun 1958 silam.

Setelah lulus, Art kemudian pindah ke California atas saran mentornya yaitu seorang kritikus arsitektur, Henry Hill dan bekerja untuk arsitek William Wurster sambil mendirikan Gensler.

Baca juga: Obituari Ahmad Djuhara, dan Rumah Baja yang Abadi

Pekerjaan pertama firma milik Art tersebut dimulai saat merancang interior untuk kantor Bank of America setinggi 237 meter (sekarang bernama 555 California Street) dan Alcoa (sekarang bernama One Maritime Plaza) setinggi 121 meter.

Masing-masing perancangan interior untuk gedung pencakar langit itu dimulai pada Tahun 1969 dan 1967.

Gensler kemudian membuka kantor pertamanya pada tahun 1965 di 555 Clay Street, San Francisco sebelum berkembang ke seluruh Amerika Serikat.

Dua tahun setelahnya, Gensler membuka kantor baru di Houston demi merancang Pennzoil Company dan berlanjut pada tahun 1979 dengan membuka kantor ketiganya yang berlokasi di New York.

Gensler juga melakukan ekspansi ke luar negeri dengan lokasi pertama berada di London pada tahun 1988. Lalu, diikuti Jepang dan Hongkong pada tahun 1993.

Perusahaan tersebut kemudian membuka kantor perdana mereka di China, tepatnya di Shanghai pada tahun 2002.

Proyek infrastruktur penting yang dilakukan oleh perusahaan itu termasuk renovasi jangka panjang Bandara Internasional San Francisco yang berlangsung selama 35 tahun.

Kemudian, perombakan terminal JetBlue T5 di Bandara Internasional John F Kennedy pada tahun 2004.

Baca juga: Kesan Kolega tentang Ahmad Djuhara, Pejuang Tangguh

Perusahaan tersebut telah merancang kantor untuk New York Times, The Washington Post, London Stock Exchange, Salesforce Tower, dan interior untuk Kedutaan Besar Amerika Serikat di London.

Proyek terbaru yang tengah dikerjakan Gensler yaitu renovasi dan perluasan Museum Seni Modern New York dan perpanjangan Bandara Regional Eagle County di Colorado.

Art melalui Gensler juga pernah merancang 100 gerai pertama Apple. Namun, setelah Gensler juga diketahui bekerja untuk Microsoft, firma itu dipecat oleh Pendiri Apple Steve Jobs.

"Steve mendengar, lalu menelepon saya dan berkata, "Ini Steve Jobs, kamu dipecat. Memang ini, kesalahan kami dan Steve benar," kata Art.

Namun, setelah kematian Steve, Gensler kembali menjadi mitra Apple dalam merancang gerai milik perusahaan teknologi tersebut.

Art juga telah menulis buku berjudul "Art's Principles" yang berisi pemikiran bisnis yang dia jalani melalui Gensler.

Perilisan buku tersebut sekaligus menandai ulang tahun ke-50 berdirinya Gensler.

Meski telah mendirikan firma yang dia bangun dari nol, Art kemudian mengundurkan diri sebagai pimpinan di Gensler pada Tahun 2010.

Namun, dia menjabat sebagai penasihat hingga kabar meninggalnya tersiar dua hari lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com