Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heritage Kayutangan, Daya Tarik Baru Wisata Kota Malang

Kompas.com - 08/04/2021, 22:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada suasana berbeda di Kawasan Kauman, Kota Malang, Jawa Timur. Kampung ini tak lagi kumuh, dan kotor.

Kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh dalam program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuatnya lebih tertata, dan saujana deretan hunian memanjakan mata.

Tampilan fisiknya mengalami perubahan signifikan dengan karakter khas pada langgam arsitektural tematik peninggalan kolonial Belanda sebagai kawasan heritage atau cagar budaya.

Kawasan Kauman yang dikenal sebagai Heritage Kayutangan menjelma menjadi destinasi wisata yang mulai dibicarakan publik.

Di sini terdapat struktur cagar budaya yang dibangun sejak 1870 hingga 1920, masih berdiri kokoh hasil upaya konservasi.

Baca juga: Dengan Program Kotaku, Kampung Tua Pontianak Tak Lagi Kumuh

Ada sekitar 22 bangunan heritage yang dilestarikan dan masih berfungsi sebagai hunian sekaligus tempat usaha di kawasan ini.

Pengunjung dan turis dapat melihat bangunan-bangunan tersebut lebih indah dipandang mata, menonjolkan ciri khas kolonial Belanda.

Kawasan Heritage Kayutangan, Kauman, Kota MalangKementerian PUPR Kawasan Heritage Kayutangan, Kauman, Kota Malang
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Program KOTAKU merupakan wujud kolaborasi antara Kementerian PUPR dan pemerintah daerah (pemda) dalam mendorong dan memberdayakan warga setempat sebagai pelaku pembangunan.

"Hal ini khususnya untuk infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya," ujar Basuki dalam keterangan tertulis.

Di Jawa Timur, menurut Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Muhammad Reva Sastrodiningrat, Kawasan Kauman merupakan salah satu kawasan kumuh yang ditata.

Baca juga: Awalnya Kumuh, Dua Kawasan Kini Jadi Obyek Wisata Bahari Baru

"Di sini bukan sekadar kawasan kumuh, tetapi memiliki nilai heritage serta potensi dalam meningkatkan pariwisata di Kota Malang,” ujar Reva, Kamis (08/04/2021).

Tak hanya Kawasan Kauman, penataan pun dikerjakan di Kawasan Polehan. Penataan kedua kawasan ini meliputi pekerjaan jalan paving dan ampyang sepanjang 2052,19 meter, dan pekerjaan batu andesit zona I dan zona II sepanjang 3936,81 meter persegi.

Kemudian pekerjaan drainase sepanjang 3016,7 meter, pekerjaan arsitektur (gapura, pergola, lansekap taman air, vertikal garden), pekerjaan mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP), dan proteksi kebakaran.

Kawasan heritage Kayutangan, Kauman, Kota Malang.Kementerian PUPR Kawasan heritage Kayutangan, Kauman, Kota Malang.
Selain menerima manfaat pembangunan infrastruktur, diharapkan penataan Kawasan Heritage Kayutangan ini dapat membantu pelestarian cagar budaya serta menggerakkan perekonomian masyarakat setempat.

Kegiatan ini dilaksanakan sejak 23 April 2020 hingga 1 April 2021 selama 340 hari kalender oleh kontraktor PT Widya Satria dengan anggaran senilai Rp 23 miliar melalui skema tahun jamak.

Penerima manfaat dari penataan kawasan tersebut sebanyak 2.562 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari Kawasan Polehan sebanyak 1.909 KK, Kawasan Kauman sebanyak 561 KK, dan Koridor Basuki Rahmat sebanyak 92 KK.

Ketua RW 01 Kelurahan Kauman Edi Hermanto mengharapkan Kawasan Kauman dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.

"Kota Malang mempunyai banyak ikon wisata salah satunya adalah Kawasan Heritage Kayutangan ini,” tutur Edi.

Dengan ditatanya Kawasan Kauman dan Polehan, menjadikan kawasan kumuh di Kota Malang yang telah ditingkatkan kualitasnya seluas 368 hektar dari total target penataan seluas 608 hektar.

Adapun serah terima Heritage Kayutangan kepada Pemerintah Kota Malang akan dilaksanakaan pada akhir Tahun 2021, setelah masa pemeliharaan enam bulan sejak penataan tuntas April ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com