JAKARTA, KOMPAS.com - Komposisi total kontrak yang dikelola PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebesar Rp 66 triliun per 31 Desember 2020.
Jumlah itu berasal dari sisa nilai kontrak sebesar Rp 39 triliun dan Rp 27 triliun untuk perolehan kontrak baru.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengungkapkan hal itu dalam webinar Mengukur Infrastruktur Waskita, Kamis (08/04/2021).
"Jadi, komposisi kontrak Waskita yang sedang ditangani saat ini sebesar Rp 66 triliun," jelas Destiawan.
Destiawan melanjutkan, komposisi total kontrak yang dimiliki Waskita Karya saat ini didominasi oleh infrastruktur konektivitas sebesar 49 persen.
Baca juga: Anjlok 48 Persen, Pendapatan Waskita Tahun 2020 Hanya Rp 16,2 Triliun
Kemudian, disusul proyek Engineering, Procurement, Construction (EPC) dan anak perusahaan sebanyak 25 persen, gedung 15 persen, serta sumber daya air (SDA) 11 persen.
Berdasarkan lokasi, komposisi kontrak Waskita Karya paling banyak berada di Sumatera sebanyak 46 proyek.
Lalu, Jawa dan Bali sebanyak 41 proyek, Sulawesi sebanyak 11 proyek, Kalimantan sebanyak 8 proyek, serta Nusa Tenggara dan Papua masing-masing 1 proyek.
Khusus infrastruktur konektivitas, Waskita Karya tengah mengerjakan 12 proyek jalan tol di Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Utara, DKI Jakarta dan Jawa Barat, serta Jawa Timur.
Berikut ini daftarnya:
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Jawa Timur
DKI Jakarta dan Jawa Barat