JAKARTA, KOMPAS.com - Transportasi publik perkotaan menjadi sesuatu hal yang tidak bisa diabaikan.
Peran transportasi publik sangat penting terutama untuk memudahkan mobilitas masyarakat hingga menjadi solusi bagi kemacetan.
Faktanya, kini banyak orang yang justru beralih menggunakan transportasi pribadi dan meninggalkan transportasi publik. Alasannya beragam, mulai dari efisiensi, hingga alasan keamananan dan kenyamanan.
Padahal, dengan semakin banyaknya mobilitas kendaraan di suatu kota yang umumnya didominiasi oleh kendaraan pribadi, justru akan berdampak buruk pada kemacetan, kesehatan udara dan juga lingkungan.
Melansir laman Archdaily, sebanyak dua pertiga energi dunia dan 70 persen emisi karbon global berasal dari perkotaan.
Baca juga: Pertama Kali, Jakarta Menangi Sustainable Transport Award 2021
Hal ini tentu saja menjadi tantangan besar bagi pemimpin perkotaan dan terutama bagi eksistensi transportasi publiknya.
Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi publik, sejumlah kota di dunia melakukan revolusi transportasi publiknya.
Mulai dari mengubah kebijakan, memperbaiki fasilitas, infrastruktur, hingga memberikan sejumlah kemudahan dan insentif kepada penumpang.
Hingga kini terdapat sebanyak 100 kota di dunia yang menawarkan transportasi publik gratis. Kebijakan ini umumnya banyak diterapkan di kota-kota di Eropa.
Mulai 1 Maret 2020 lalu, Luksemburg menjadi salah satu negara pertama yang menawarkan transportasi gratis untuk warganya.
Negara ini menjadi negara dengan jumlah kepemilikan mobil terbesar per populasi di Eropa.
Kebijakan transportasi gratis diharapkan dapat memicu warganya untuk beralih menggunakan transportasi publik.
Sehingga dapat menjadi solusi kemacetan dan memperbaiki rekam jejak emisi karbon yag buruk di kota tersebut.
Negara Eropa lainnya, Perancis juga menjadi pusat prakarsa transportasi publik gratis.
Pasalnya negara tersebut telah berjanji untuk melarang penjualan mobil bensin dan diesel pada 2040, dan melarang mobilitas mobil bensin dan diesel pada tahun yang sama.