Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Punya 12 Jembatan Cable Stayed Ikonik

Kompas.com - Diperbarui 23/08/2021, 18:51 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Struktur jembatan beruji kabel atau cable stayed bridge tengah menjadi tren di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Jembatan cable stayed terbaru yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis (22/10/2020) adalah Jembatan Teluk Kendari, di Sulawesi Tenggara.

Diresmikannya Jembatan Teluk Kendari ini menambah jumlah cable stayed bridge di Indonesia.

Menurut Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) Endra S Atmawidjaja, Indonesia telah dan tengah membangun 12 jembatan cable stayed.

Baca juga: Populer di Berbagai Negara, Jembatan Cable Stayed Punya Sejarah Kelam

Keduabelas jembatan tersebut adalah, Jembatan Batam-Tonton/Barelang I/Tengku Fisabilillah, Kepulauan Riau, Jembatan Suramadu, Jawa Timur, Jembatan Merah Putih Maluku, dan Jembatan Soekarno, Sulawesi Utara.

Kemudian Jembatan Pulau Balang, Kalimantan Timur, Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, Jembatan Sei Alalak, Kalimantan Selatan, Jembatan Palibaja, Sukabumi, Jembatan Musi IV, Sumatera Selatan.

"Lalu Jembatan Pasopati, Jawa Barat, Jembatan Interchange Tol Solo-Kertosono Jawa Tengah, dan Jembatan Sungai Dareh, Sumatera Barat," tutur Endra.

Berikut penampakan 12 cable stayed bridge:

1. Jembatan Barelang Kepulauan Riau

Jembatan Barelang di Batam, tujuan wisata untuk itinerary 1 hari.SHUTTERSTOCK/AKHMAD DODY FIRMANSYAH Jembatan Barelang di Batam, tujuan wisata untuk itinerary 1 hari.

Nama Jembatan Barelang merupakan singkatan dari Batam, Rempang, dan Galang adalah infrastruktur konektivitas yang menghubungkan sejumlah pulau yakni Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru di daerah Batam, provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.

Masyarakat setempat menyebutnya "Jembatan Barelang". Ada juga yang menyebutnya "Jembatan Habibie" sebagai bentuk penghargaan atas jasa beliau dalam mengembangkan pulau Batam sebagai pulau industri serta mempelopori pembangunan jembatan ini.

Baca juga: Jembatan Barelang dan Kenangan Habibie akan Batam

Jembatan Barelang merupakan proyek percontohan berteknologi tinggi yang melibatkan ratusan insinyur Indonesia tanpa campur tangan dari tenaga ahli luar negeri.

Dibangun guna memperluas wilayah kerja Otorita Batam, jembatan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 400 Miliar selama enam tahun (1992-1998) pembangunannya.

2. Jembatan Suramadu Jawa Timur

Jembatan Suramadu yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Pulau Madura.shutterstock Jembatan Suramadu yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Pulau Madura.
Tol Jembatan Suramadu menjadi jembatan terpanjang pertama yang dibangun Indonesia.

Pembangunan tol ini dimulai pada era Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan baru baru dibuka pada 10 Juni 2009 pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Jembatan sepanjang 5,4 kilometer ini sekaligus menjadi jembatan penghubung antar pulau terpanjang pertama yang dimiliki Indonesia saat ini.

Baca juga: 5 Fakta Seputar Tol Suramadu

Jembatan ini terdiri atas tiga bagian yaitu jalan layang, jembatan penghubung, dan jembatan utama.

Pembangunannya menelan anggaran sebesar Rp 4,5 triliun yang bersumber dari APBN dan pinjaman China.

Tol Jembatan Suramadu ini dibuka secara gratis mulai Sabtu (27/10/2018) setelah bertarif selama sembilan tahun.

3. Jembatan Merah Putih Maluku

Jembatan Merah Putih AmbonPusat Komunikasi Publik Kementerian PUPR Jembatan Merah Putih Ambon
Jembatan Merah Putih diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Senin (4/4/2013), berdiri megah melintasi Kota Ambon, Maluku.

Secara teknis, panjang jembatan ini adalah 1.140 meter yang terbagi ke dalam tiga bagian yaitu, Jembatan Pendekat di sisi Desa Poka sepanjang 520 meter, Jembatan Pendekat di sisi Desa Galala sepanjang 320 meter, dan Jembatan Utama sepanjang 300 meter.

Jembatan Utama ini merupakan tipe jembatan khusus dengan sistem beruji kabel atau cable stayed, dengan jarak antar pilon sepanjang 150 meter.

Baca juga: Sempat Retak Akibat Gempa, Jembatan Merah Putih Sudah Bisa Dilalui

Dibangun sejak 17 Juli 2011, Jembatan Merah Putih menelan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 779,2 miliar.

Jembatan yang berlokasi tepat di Teluk Dalam Pulau Ambon ini menghubungkan Desa Rumah Tiga (Poka), Kecamatan Sirimau pada sisi utara dan Desa Hative Kecil/Galala, Kecamatan Teluk Ambon pada sisi selatan.

4. Jembatan Soekarno Sulawesi Utara

Suasana malam di sekitar Jembatan Soekarno di Manado, Sulawesi Utara Kamis (25/6).KOMPAS/HERU SRI KUMORO Suasana malam di sekitar Jembatan Soekarno di Manado, Sulawesi Utara Kamis (25/6).
Jembatan Soekarno dirancang sepanjang 1.127 meter dan merupakan jembatan terpanjang di wilayah Indonesia Timur.

Pembangunan infrastruktur konektivitas ini menelan dana sekitar Rp 300,35 miliar, dan dikerjakan selama 12 tahun.

Jembatan Soekarno yang diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani serta Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadi Muljona tersebut dibangun untuk mengatasi kemacetan jalanan utama Kota Manado yang semakin hari semakin padat.

5. Jembatan Pulau Balang Kalimantan Timur

Kemajuan teknologi juga diterapkan pada jembatan ini melalui Structural Health Monitoring System (SHMS) yang akan memantau kesehatan struktur konstruksi jembatan.
Hutama Karya Kemajuan teknologi juga diterapkan pada jembatan ini melalui Structural Health Monitoring System (SHMS) yang akan memantau kesehatan struktur konstruksi jembatan.

Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Pulau Balang di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hingga saat ini masih dalam proses konstruksi.

Jembatan dengan bentang utama 804 meter, jembatan pendekat 167 meter, dan jalan akses sepanjang 1.969 meter ini dikerjakan dengan biaya pembangunan Rp 1,33 triliun.

Baca juga: Penampakan Terkini Jembatan Pulau Balang, Ikon Baru Pulau Kalimantan

Secara teknis, tersambung tepat pada Sabtu 31 Oktober 2020. Hal ini sekaligus menandai era baru kemajuan infrastruktur konektivitas di Pulau Kalimantan yang diyakini akan memudahkan mobilitas, dan mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Jembatan Pulau Balang dibangun bersama oleh PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Bangun Tjipta Konstruksi.

6. Jembatan Teuk Kendari Sulawesi Tenggara

Pembangunan jembatan bertujuan untuk mendukung konektivitas pengembangan wilayah selatan Kota Kendari yakni daerah Poasia dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, Kendari New Port, dan kawasan permukiman baru.
Mähesa Nur Syafei/Kementerian PUPR Pembangunan jembatan bertujuan untuk mendukung konektivitas pengembangan wilayah selatan Kota Kendari yakni daerah Poasia dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, Kendari New Port, dan kawasan permukiman baru.

Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1,34 kilometer ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (22/10/2020).

Terdiri dari pembangunan jalan pendekat atau oprit (602,5 meter), approach span (357,7 meter), side span (180 meter), dan bentang utama atau main span (200 meter).

Baca juga: Resmikan Jembatan Teluk Kendari, Jokowi: Besarnya Anggaran Sebanding dengan Manfaat

Pembangunan jembatan ini dilaksanakan dengan menggunakan dana APBN senilai Rp 800 miliar melalui skema kontrak tahun jamak atau multi years contract (MYC) 2015-2020.

Kabel panjang yang digunakan pada jembatan ini diimpor dari Austria.

Jembatan Teluk Kendari dibangun untuk mendukung konektivitas pengembangan wilayah selatan Kota Kendari yakni daerah Poasia dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, Kendari New Port (Bangkutoko), dan kawasan permukiman baru.

7. Jembatan Sei Alalak Kalimantan Selatan

Rendering Jembatan Sei Alalak, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Dokumentasi Wijaya Karya Rendering Jembatan Sei Alalak, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Infrastruktur konektivitas ini dirancang sepanjang 850 meter dan akan menggantikan fungsi Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun.

Jembatan Sei Alalak menghubungkan Kota Banjarmasin-Kabupaten Barito Kuala sekaligus menjadi ikon baru Provinsi Kalimantan Selatan.

Baca juga: Jembatan Sei Alalak, Terobosan Edge Beam Mirip Lego dan Pengecoran 74 Meter

Secara teknis, jembatan ini dibuat untuk dapat dilintasi kendaraaan dengan tonase maksimal 10 ton dan diklaim lebih kuat dari Jembatan Kayu Tangi 1.

Dalam membangun Jembatan Sei Alalak, Kementerian PUPR menggunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp 278,4 miliar.

Pembangunan dilaksanakan dengan skema Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji, dengan pekerjaan tahun jamak (multiyears contract).

Berbeda dengan jembatan cable stayed lainnya, Jembatan Sei Alalak memiliki geometri melengkung dengan radius 225 meter.

Rencananya, peresmian jembatan ini akan dilakukan pada tahun 2021 mendatang.

8. Jembatan Palibaja Jawa Barat

Jembatan Palibaja Sukabumi Jawa BaratKementerian PUPR Jembatan Palibaja Sukabumi Jawa Barat

Jembatan dengan panjang 240 meter dan ketinggian tiang 30 meter ini menghabiskan biaya sebesar Rp 24 miliar. Dana ini berasal dari APBN sejak tahun 2007, 2008 dan 2009.

Pelaksanaan konstruksi dilakukan oleh PT Sumatera Gemilang (2007) dan Persero PT Waskita Karya (2008-2009).

Jembatan Palibaja menghubungkan Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar dengan Desa Bantarjati, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

9. Jembatan Musi IV Sumatera Selatan

Jembatan Musi IV di Kota Palembang.Kementerian PUPR Jembatan Musi IV di Kota Palembang.
Jembatan Musi IV di Kota Palembang digunakan untuk umum sejak Selasa (8/1/2019).

Perencanaan konstruksinya berlangsung sejak tahun 2010, tetapi karena keterbatasan anggaran, pembangunannya baru dilaksanakan pada tahun 2015-2018.

Anggaran yang digunakan berasal dari dana APBN berupa Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai total Rp 553,57 miliar.

Jembatan bertipe extradozed yang merupakan perpaduan kabel dengan gelagar kotak atau box girder itu memiliki panjang 1.130 meter dan lebar 12 meter.

Jembatan Musi IV dirancang untuk mengurangi beban lalu lintas Jembatan Ampera dan meningkatkan konektivitas di Kota Palembang.

10. Jembatan Pasopati Jawa Barat

Jembatan Pasupati Bandung Jawa BaratRanie Esem on Flickr Jembatan Pasupati Bandung Jawa Barat

Pembangunan jembatan dengan panjang sekitar 2,8 kilometer dan lebar 60 meter di atas sungai Cikapundung itu terwujud melalui sokongan biaya hibah dari Kuwait. Tepat pada tanggal 26 Juni 2005, Pasupati diujicobakan untuk pertama kali.

Mengutip laman laman Kementerian PUPR, konstruksi Jembatan Pasupati mengandung segmen beton sebanyak 663 unit dengan berat 80-150 ton per segmen.

Diikat dengan sistem cable stayed sebanyak 9 buah dan 5 pasang sayap, yang panjangnya mencapai 161 meter melintang di atas lembah Cikapundung.

Selain itu, Jembatan Pasupati ini merupakan jalan layang pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi anti gempa. Perangkatnya disebut Lock Up Device (LUD) buatan Perancis berjumlah 76 buah.

Keistimewaan jembatan ini bukan hanya terletak pada konstruksi, melainkan juga sarana keamanan yang membersamai.

Seperti, rambu lalu-lintas sepanjang jalan, sistem drainase kecil per tiga meter di ruas kanan dan kiri jalan, cctv pada 12 titik lengkap dengan sensor malam hari, dan aparat kepolisian yang siap sedia di beberapa titik.

11. Jembatan Interchange Klodran Jawa Tengah

Jembatan Klodran di Tol Solo-KertosonoRODERICK ADRIAN MOZES/Kompas.com Jembatan Klodran di Tol Solo-Kertosono

Jembatan simpang susun Klodran ini merupakan bagian dari Jalan Tol Solo-Ngawi di Jawa Tengah.

Jembatan yang menjadi tengara baru Kota Solo ini berfungsi sebagai simpang susun atau interchange.

12. Jembatan Sungai Dareh Sumatera Barat

 

Jembatan Sungai Dareh Sumatera BaratKementerian PUPR Jembatan Sungai Dareh Sumatera Barat

Pembangunan Jembatan Sungai Dareh yang membentang di sepanjang Jalur Lintas Selatan Sumatera, tuntas dikerjakan Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional III Sumatera Barat, Ditjen Bina Marga.

Jembatan sepanjang 200 meter yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan Jambi ini memiliki bentang 120 meter, lebar 2 x 3,8 meter untuk carriageway dan 2 x 1,2 meter untuk pedestrian.

Pembangunannya dikerjakan dengan biaya APBN senilai Rp 92,7 miliar.

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com