KOMPAS.com — Mendesain interior pada sebuah ruangan bukanlah ilmu pasti. Meski ada perhitungan untuk mengukur komposisi dan jarak yang nyaman, namun kegiatan mendesain sangat mengandalkan selera dan pengalaman.
Toh, dalam mendesain, kita tentu sering mendengar "peraturan-peraturan" seperti jangan menggunakan terlalu banyak warna.
Atau justru jangan menggunakan terlalu banyak warna krem untuk menghindarkan kesan membosankan. Benarkah peraturan ini harus diaplikasikan dalam mendesain?
Kontributor Freshome.com Ronique Gibson mengungkapkan beberapa mitos yang sudah "telanjur" beredar di masyarakat seputar kegiatan mendesain.
Baca juga: Mitos! 3 Cara Ini Tak Bikin Barang Anda Jadi Bersih
Mitos pertama adalah Anda perlu mengecat plafon dengan warna putih untuk "membuka" ruangan dan membuatnya terasa luas.
Menurut Gibson, putih memang mampu merefleksikan cahaya lebih baik dari warna lain dalam spektrum warna.
Namun, tidak berarti Anda hanya boleh menggunakan warna putih untuk plafon Anda.
Mitos kedua dalam mendesain adalah jika Anda menggunakan warna gelap dalam satu ruangan, ruangan tersebut akan terasa sendu.
Gibson mengingatkan Anda bahwa "aturan" warna berdasarkan pada pencahayaan dan seberapa banyak cahaya alami dapat masuk ke ruangan tersebut.
Memang, warna-warna gelap, ketika digunakan di ruangan berukuran kecil, dengan sedikit sekali cahaya alami dapat membuat "efek goa".
Untuk mengoreksi hal ini, cobalah menggunakan warna gelap hanya pada ruangan yang memiliki banyak jendela.
Selain itu, gunakan warna-warna yang lebih terang pada lis ruangan, furnitur, dan material lantai untuk mengimbangi warna gelap pada dinding.
Cara ini mampu menciptakan ruangan yang luar biasa. Gunakan warna pastel kesukaan Anda pada beberapa furnitur kunci dalam ruangan tersebut.