Pada tanggal yang sama, seluruh fasilitas pendidikan STOVIA dari tempat lama dipindahkan ke gedung pendidikan yang baru di Jalan Salemba 6, Jakarta Pusat.
Selama itu pula, bangunan dengan dominasi warna putih ini dikenal dengan nama Geneeskundige Hogeschool (GHS) atau sekolah tinggi kedokteran.
Pada masa penjajahan Jepang, bangunan ini tetap digunakan sebagai sekolah kedokteran namun berubah nama menjadi Ika Dai Gaku.
Kemudian, pada awal kemerdekaan, gedung ini menjadi Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia (BPTRI).
Setelah itu, Pemerintah Indonesia mendirikan perguruan tinggi Nood-Universitet atau Universitas Darurat pada 21 Januari 1946.
Universitas ini kemudian berubah nama menjadi Universiteit van Indonesie dan mempunyai lima faculteit.
Setelah pengakuan kedaulatan Universitet van Indonesie diambil alih oleh pemerintah saat itu dan digabungkan dengan Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia.
Penggabungan ini menghasilkan lembaga pendidikan tinggi baru bernama Universitet Indonesia.
Gedung pendidikan dan pelatihan kedokteran ini saat ini digunakan sebagai Gedung Fakultas Kedokteran UI.
Saat ini, bangunan tersebut ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya melalui SK Menteri NoPM.13/PW.007/MKP/05.
Berdasarkan pemberitaan Harian Kompas, 23 Oktober 1984, mencatat, gedung ini sempat dipugar pada tahun 1984.
Biaya pembangunannya sendiri menghabiskan dana sekitar Rp 300 juta pada waktu itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.