Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tangani Hunian Rusak di Bawean, Kementerian PUPR Gandeng Pemkab Gresik

Selain itu, Kementerian PUPR juga menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengidentifikasi dan mendata kerusakan rumah masyarakat dengan aplikasi RUTENA INA RISK, serta mengajak perguruan tinggi dalam pendampingan perbaikan rumah.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto memastikan hal ini dalam rilis, Minggu (7/4/2024).

"Kami (Kementerian PUPR) akan segera melaksanakan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk menangani pasca bencana gempa di Pulau Bawean," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Iwan juga menyatakan dalam penanganan bencana di Kepulauan Bawean bisa mencontoh penanganan bencana Gunung Semeru.

Sebab, pemerintah daerah setempat perlu berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan dan perguruan tinggi demi pendampingan pembangunan rumah yang mengalami kerusakan, baik ringan, sedang, dan berat.

"Kami berharap Pemkab Gresik dapat menginisiasi kolaborasi dengan perusahaan serta civitas akademika untuk mengatasi gempa di Bawean. Selain itu, juga membuat master plan dan menyusun skala prioritas dan membentuk tim atau satuan tugas khusus yang intensif untuk berkoordinasi di lapangan," tambah Iwan.

Gempa pertama terjadi pukul 11.44 WIB dengan kekuatan 6.0 Skala Richter (SR), gempa kedua pukul 12.20 WIB dengan kekuatan 5.7 SR, dan ketiga terjadi pukul 15.52 dengan kekuatan 6.5 SR.

Laporan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, gempa terjadi hingga 450 kali.

Adapun permasalahan utama yang dihadapi di Bawean ini antara lain kondisi bangunan hunian yang mengalami rusak ringan, sedang, serta berat.

https://www.kompas.com/properti/read/2024/04/08/120000921/tangani-hunian-rusak-di-bawean-kementerian-pupr-gandeng-pemkab-gresik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke