3,1 Juta Meter Persegi Ruang Kantor di Jakarta Tak Berpenghuni

Sebagai informasi, merujuk dokumen Leads Property Service Indonesia berjudul Jakarta Property Market Outlook 2024, total pasokan perkantoran di Jakarta mencapai 11,6 juta meter persegi pada Kuartal III-2023.

Pada kuartal tersebut, rata-rata tingkat hunian perkantoran di Jakarta masih 73 persen. Di mana Jakarta CBD sebanyak 72 persen, dan Jakarta OCBD 76 persen.

Sehingga saat ini terdapat sekitar 3,1 juta meter persegi ruang kantor kosong dengan tingkat investasi yield yang relatif rendah. Sentimen kelebihan pasokan masih membayangi pasar.

Tantangan yang timbul dari kondisi ekonomi global yang belum stabil, diikuti Pemilu tahun 2024, menjadikan pasar perkantoran di Jakarta masih dalam sentimen berhati-hati.

Dengan kondisi itu, pengembang masih akan berhati-hati merilis proyek baru. Karena ancaman resesi ekonomi global yang membuat permintaan kantor akan masih tumbuh terbatas.

Namun, menurut Leads Property Service Indonesia, terdapat beberapa peluang yang bisa meningkatkan geliat pasar perkantoran di Jakarta pada tahun 2024.

Pertama, gedung perkantoran bersertifikat green building semakin banyak dicari dan akan terus meningkat. Banyak perusahaan yang mulai menerapkan prinsip keberlanjutan dalam mencapai sustainability goal.

Kedua, kebijakan hybrid working akan lebih diketatkan, dan manajemen dari perusahaan mulai mendorong untuk menaikan kehadiran pegawai di kantor.

Peluang terakhir yakni tren upgrade perkantoran. Dikarenakan harga sewa yang masih kompetitif, penyewa yang akan pindah cenderung melakukan upgrade ke gedung baru yang lebih berkualitas dengan desain lebih baik dan lokasi lebih strategis (flight-to-quality).