Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Membandingkan Toilet Publik di Pusat Transportasi Jadebotabek

Karena fungsinya yang krusial, kebersihan dan kenyamanan toilet sangat dibutuhkan oleh pengguna.

Lantas, bagaimana kondisi toilet di pusat transportasi ibu kota Jakarta?

Untuk mengetahui hal ini, Kompas.com mampir ke sejumlah toilet stasiun, mulai dari KRL, LRT Jabodebek, MRT Jakarta, hingga area transit yang baru saja diresmikan beberapa waktu lalu.

Perjalanan dilakukan pada Minggu (1/10/2023) yang dimulai dari Stasiun KRL Citayam. Stasiun yang berada di antara Depok dan Bogor ini memiliki toilet pada masing-masing sisi. Untuk sisi di peron 2, terdapat minimarket, sejumlah kios makanan, musala, tempat wudhu, dan toilet.

Toilet wanita terletak di bagian paling pojok. Untuk menuju toilet wanita di Stasiun Citayam, pengguna harus melewati toilet pria dan wastafel yang dilengkapi dengan tisu serta sabun cuci tangan.

Tersedia dua bilik toilet, satu untuk kloset duduk dan satu kloset jongkok. Berdasarkan pantauan pada pukul 11.48 WIB, tidak ada antrean di toilet.

Kemudian, Kompas.com menuju Stasiun KRL Cawang untuk selanjutnya berganti moda transportasi menggunakan LRT Jabodebek.

Di Stasiun Cawang, musala, tempat wudhu, wastafel, dan toilet wanita ada di satu ruangan. Tempat wudhu dan bilik toilet saling berhadapan, sehingga menyulitkan ruang gerak pengguna yang ingin wudhu atau sekadar bersolek dan cuci tangan di wastafel yang berada di sudut ruangan.

Karena ruangnya sempit, antrean pengguna toilet juga menjadi berantakan. Sehingga pengguna yang antre lebih dulu bisa saja didahului oleh pengguna lain yang baru datang. Selain itu, cipratan air dari keran wudhu membuat lantai toilet menjadi becek.

Selanjutnya, Kompas.com beralih ke Stasiun LRT Jabodebek Cikoko. Stasiun transportasi yang baru diresmikan ini, menyediakan dua bilik toilet wanita. Tersedia tempat sampah, tisu dan cairan pembersih dudukan kloset di dalam bilik kloset duduk.

Di luar bilik, terdapat dua wastafel dengan masing-masing cermin. Tersedia sabun cuci tangan, mesin pengering tangan, tisu, dan tempat sampah. Kondisi toilet juga dalam kondisi bersih dan sepi pengguna pada pantauan pukul 12:52 WIB.

Pantauan dilakukan pukul 13:12 WIB dan stasiun maupun toilet ada dalam kondisi ramai pengunjung.

Terjadi antrean yang rapi di toilet karena hanya tersedia dua bilik. Untuk bilik dengan kloset jongkok, terdapat jiplakan alas kaki di kloset dan lantai sedikit becek. Untuk fasilitas yang disediakan di area wastafel toilet Stasiun Dukuh Atas sama dengan Stasiun Cikoko.

JPM Dukuh Atas cukup ramai pengunjung berdasarkan pantauan pada pukul 13:23 WIB sebagaimana fungsinya sebagai tempat transit yang menyediakan area komersial.

Dari Stasiun Dukuh Atas, pengguna harus turun satu lantai untuk menuju toilet. Toilet ini terletak di pojok area dan tidak ada antrean pengguna.

Namun, lantai toilet fasilitas umum yang baru diresmikan ini becek. Terdapat tiga bilik toilet di sana. Bilik tengah menyediakan kloset duduk, namun ditemukan jiplakan alas kaki di atas toilet atau tepatnya dekat tombol flush.

Lalu, Kompas.com menuju Stasiun MRT Dukuh Atas BNI. Berdasarkan pantauan pada pukul 13:44 WIB, tidak ada antrean di toilet.

Adapun semua bilik toilet menggunakan kloset duduk. Di dalam bilik, tersedia dua tempat sampah, bidet, tisu, dan cairan pembersih dudukan toilet. Terdapat pula dua wastafel dengan sabun cuci tangan, tisu, handryer, dan tempat sampah.

Kondisi Stasiun Blok M juga ramai pengunjung karena tempatnya terintegrasi dengan Blok M Plaza dan dekat dengan Terminal Blok M.

Pada pukul 15:49 WIB, kondisi toilet wanita ramai pengguna. Di area tersebut juga tersedia tempat wudhu, sehingga lantai lebih cepat becek walaupun telah tersedia karpet wudhu.

Fasilitas yang tersedia di bilik toilet atau wastafel Stasiun Blok M sama dengan yang tersedia di Stasiun Dukuh Atas BNI.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/10/06/080000421/membandingkan-toilet-publik-di-pusat-transportasi-jadebotabek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke