Penerapan MLFF Terkendala Masalah Kompleks, Ini Penjelasannya

Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Attila Keszeg mengatakan hal ini merupakan masalah yang kompleks.

"Terlihat kompleksitas dan interdependensi elemen ini satu sama lain," jelas Attila dalam media gathering di Kantor Kedutaan Besar Hungaria di Jakarta pada Kamis (15/6/2023).

"Kami perlu mengembangkan perangkat lunak sampai titik tertentu, kemudian Korlantas akan memberikan masukan kepada kami, kemudian regulasinya," imbuh Attila.

Sementara PT RITS berharap MLFF bisa segera diterapkan dengan jadwal yang tetap bergantung kepada keputusan Pemerintah Indonesia.

Pemerintah Hungaria menginvestasikan dana senilai 300 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 4,4 triliun untuk proyek ini.

Sehingga Pemerintah Indonesia tidak mengeluarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sepeser pun.

Hal ini termasuk dalam upaya bilateral antara Indonesia dan Hungaria yang telah berjalan baik selama ini.

Skema pembiayaan proyek menggunakan retribusi tarif yang dibayarkan pengguna jalan tol sebagai alat pelunasan proyek.

Terkait hal ini, Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Lilla Karsay menilai MLFF dapat berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.

Jelasnya, proyek MLFF yang diprakarsai oleh Pemerintah Indonesia dan Hungaria sejak 2016, diambil dari keberhasilan sistem serupa yang diterapkan di Hungaria.

Selain itu, dalam 10 tahun terakhir, Hungaria telah terlibat dalam sejumlah proyek di Indonesia, misalnya di bidang infrastruktur sumber daya air serta pendidikan.

"Kami selalu ingin mempererat dan meningkatkan kerja sama yang telah terbangun selama 68 tahun ini," ucap Lilla dalam kesempatan yang sama.