Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Asal-Usul Dekorasi Natal, Ada Laba-Laba hingga Pohon Mangga

Semangat ini terlihat dari nuansa-nuansa Natal, mulai dari dekorasi, lagu, hingga fesyen dan berbagai bentuk hadiah.

Dekorasi Natal biasanya identik dengan pohon Natal, yaitu pohon cemara berbentuk kerucut yang dihias dengan ornamen-ornamen berbentuk bola, bintang, malaikat, lampu gemerlap, dan hiasan-hiasan berkilau lainnya.

Pada mulanya, tradisi menggunakan pohon cemara sebagai pohon Natal dimulai di Jerman pada abad ke-16.

Selain pohon cemara, pohon-pohon evergreen lainnya seperti pinus dan fir juga sering digunakan sebagai pohon Natal.

Pohon evergreen adalah tumbuhan yang selalu berdaun hijau dan tidak menggugurkan daunnya saat musim dingin.

Untuk daerah dengan empat musim, pohon-pohon hijau seperti ini memiliki makna spesial dan dipercaya dapat menangkal sihir, hantu, penyakit, dan malapetaka lainnya.

Inilah yang menjadi alasan di balik adanya rangkaian bunga dari dahan dan dedaunan pohon evergreen yang tergantung di depan pintu utama dan juga penggunaan pohon cemara sebagai pohon Natal.

Namun, tidak semua negara memiliki akses terhadap pohon-pohon evergreen sehingga dibuatlah pohon Natal berbahan sintetik atau lainnya dengan bentuk kerucut untuk menyerupai pohon Natal.

Uniknya, masyarakat India lebih memilih menggunakan pohon pisang dan/atau mangga sebagai substitusi pohon cemara.

Umat Kristiani di India akan menghias pohon pisang dan/atau mangga di pelataran rumah mereka layaknya pohon cemara, lengkap dengan ornamen berkilau khas Natal.

Berbeda dengan India, masyarakat di Ukraina justru menggunakan ornamen yang tidak biasa berupa laba-laba dan jaringnya.

Sejarahnya, terdapat sebuah keluarga miskin di Ukraina yang tidak dapat membeli ornamen untuk mendekorasi pohon Natalnya.

Keesokan paginya, keluarga tersebut menemukan pohon Natal yang mereka tanam terbalut dengan jaring laba-laba yang bersinar keemasan di bawah cahaya matahari.

Jaring laba-laba adalah ornamen dekorasi Natal yang tidak biasa. Umumnya, Anda akan lebih sering menemukan ornamen berbentuk bola dan lampu gemerlap.

Jika menemukan ornamen pohon Natal berupa kukis atau permen tongkat, Anda sedang melihat dekorasi Natal dari Kanada.

Sayangnya, Anda tidak bisa menggunakannya untuk mendekorasi pohon Natal di Indonesia karena faktor iklim yang tidak mendukung.

Sebaliknya, Anda dapat menemukan berbagai ornamen dengan bentuk kukis dan permen tongkat yang bisa Anda gunakan.

Anda juga akan sering menemukan dekorasi atau pohon Natal dengan bintik-bintik putih. Warna putih ini melambangkan salju dan pertama kali diperkenalkan di Brasil.

Pasalnya, musim panas sedang berlangsung di Brasil ketika Natal tiba. Masyarakat Brasil akan menggunakan kapas untuk menghias pohonnya menyerupai salju.

Selain ornamen yang digunakan pada pohon Natal, ada pula dekorasi lainnya seperti patung nutcracker. Hiasan yang menyerupai pengawal ini berasal dari Jerman yang menggambarkan kekuatan yang menjaga keluarga dari hal-hal buruk.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/12/16/180000721/kenali-asal-usul-dekorasi-natal-ada-laba-laba-hingga-pohon-mangga

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke