Sejumlah lima di antaranya merupakan lokasi baru yang mendapat bantuan pembiayaan dana bergulir dari SMF yakni Wringin Putih (Banyuwangi) 2 debitur, Tetebatu (Lombok Timur) 5 debitur, Paputungan (MInahasa Utara) 10 debitur, Palaes (MInahasa Utara) 10 debitur, dan Pahawang (Pesawaran) 10 debitur.
Direktur Keuangan dan Operasional SMF Bonai Subiakto mengatakan, program pembiayaan homestay di destinasi wisata ini merupakan sinergi antara Perseroan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang dimulai sejak tahun 2019.
Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor pariwisata yang saat ini terpukul sangat dalam karena pandemi.
"Pembiayaan ini disalurkan sebagai dana bergulir kepada masyarakat pemilik homestay melalui lembaga penyalur, untuk membangun atau merenovasi homestay yang dimiliki agar menarik wisatawan," kata Bonai, Jumat (4/11/2022).
Menurut Bonai, Perseroan terus melakukan adaptasi atas kondisi pandemi yang memukul kegiatan pariwisata dan kegiatan traveling masyarakat untuk menyongsong kebangkitannya di masa depan.
Selain itu, Perseroan juga akan melakukan sosialisasi dan survei desa wisata untuk persiapan penyaluran tahun 2023.
"Seraya melakukan akselerasi serta kolaborasi dan pendekatan kepada Pemerintah di masing-masing kota yang menjadi target penerima manfaat," tuntas Bonai.
Ada pun ke-16 lokasi tersebut yakni:
https://www.kompas.com/properti/read/2022/11/05/150613721/hingga-september-152-debitur-pemilik-homestay-terima-dana-bergulir-dari