Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banjir Terus Berulang di Tol BSD, Ini Akar Masalah dan Solusinya

Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai atau BSD Toll Purwoto mengatakan, info terkait banjirnya tol tersebut bisa dilihat melalui Instagram maupun Twitter resmi pengelola @infobsdtol

"Bisa dimonitor di atas, bisa dilihat di Twitter @infobsdtol, ig @Infobsdtol," terang Purwoto kepada Kompas.com, Kamis (6/10/2022).

Dalam pembaruan terbaru pengelola lewat akun Instagram resminya @infobsdtol, ada genangan di jalan tol tersebut pukul 19.30 WIB.

Sehingga, akses ke arah Serpong dan Jakarta di tol tersebut masih ditutup.

"Info terkini, Pukul 19.30 WIB terjadi genangan pada Ruas Tol Pondok Aren-Serpong. Untuk Arah Serpong dan Jakarta masih ditutup," tulis pengelola BSD Toll, Kamis (6/10/2022).

Fenomena banjir yang terjadi di Tol BSD bukanlah hal baru. Tahun ini saja, terjadi banjir kali keempat. 

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan, penyebab dari banjir Tol BSD karena penyempitan Sungai Cibenda.

Sungai Cibenda memiliki lebar 4,5 meter dari sebelumnya 9 meter sehingga air sungai meluap ke ruas jalan.

Hal itu disampaikan Hedy kala jumpa pers di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Rabu (5/10/2022).

"Banjir di jalan tol itu kan penyebabnya salah satu atau duanya dari luapan sungai dan drainase yang jelek. Kalau kita lihat, di sini problem-nya (masalahnya), adalah kapasitas sungai kita awalnya 9 meter sekarang 4,5 meter saja," ujarnya.

Pemicu lainnya dari banjir di Tol BSD ini disebabkan oleh lahan penangkap air yang minim dan perubahan tata guna lahan.

"Kita merasakan sejak tahun 2007, terjadi peningkatan muka air khususnya di titik KM 8 ini, ini dipicu semakin kurangnya daerah-daerah resapan air," ujarnya.

Penanganan banjir di kawasan ini pun membutuhkan sinergi dari tiga belah pihak yakni Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sungai Ciliwung-Cisadane dengan menormalisasi situ, baik di sisi hulu maupu hilir.

Kemudian, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel melakukan normalisasi sepanjang aliran Sungai Cibenda, serta BSD Toll melakukan penggantian box culvert (gorong-gorong) yang melintasi jalan tol menjadi jembatan bentang 20 meter.

Selain itu, pengelola juga membuat penampungan air sementara (kolam retensi/polder) arah Jakarta dengan memaksimal right-of-way (ROW) jalan tol.

Upaya penanganan banjir saat ini

Sementara itu, penanganan banjir yang dilakukan antara BSD Toll selaku pengelola Tol BSD bersama Kementerian PUPR berupa peninggian badan jalan di KM 08+000.

Langkah ini dilakukan untuk mencegah kembali terjadinya genangan banjir di ruas jalan tol selama musim hujan.

Hedy menjelaskan, peninggian jalan dilakukan yaitu dengan mengganti goron-gorong menjadi jembatan sepanjang 450 meter dan setinggi 2 meter.

Selain itu, kata dia, akan dibangun kolam retensi dengan memanfaatkan ruang jalan tol sebagai penangkap air berkapasitas 7.700 meter kubik dan daya tampung 2 meter. Kemudian, melakukan pembersihan sedimentasi sungai di area cross drain.

Dengan upaya-upaya tersebut, lanjutnya, diharapkan aliran air sungai menjadi lebih lancar selama musim hujan.

"Namun, tetap kita perlu lakukan koordinasi dengan dinas-dinas yang bertanggung jawab Sungai Cibenda di sini, Pemda Kabupaten untuk karena sifatnya regional," ucap dia.

Sementara sejauh ini, BSD Toll menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) seperti pengendara dari arah Jakarta menuju Serpong dapat dialihkan ke Tol Serpong-Kuciran.

Sementara pengendara dari arah Jakarta menuju Serpong akan diminta untuk melewati Gerbang Tol (GT) Parigi.

Dengan begitu, nantinya pengendara tersebut akan kembali masuk ke Tol BSD KM 9.

Sejauh ini, penanganan banjir di Tol BSD dilakukan dengan menggunakan empat unit pompa untuk mengurangi genangan air.

Nantinya, pompa baru dapat digunakan jika banjir di Tol BSD mulai surut.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/10/07/080000321/banjir-terus-berulang-di-tol-bsd-ini-akar-masalah-dan-solusinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke