Aktivitas tersebut bisa dilakukan dengan catatan konstruksi maupun pembebasan lahan dapat berjalan dengan lancar.
"Apabila pekerjaan dan pembebasan lahan lancar, mudah-mudahan pertengahan tahun 2023 sudah mulai digenangi air," terang Airlangga dilansir dari laman Kementerian PUPR, Sabtu (10/9/2022).
Sejauh ini, progres konstruksinya telah mencapai 90 persen, maupun pembebasan lahannya sudah mencapai 80 persen dengan sisa lahan yang belum bebas di daerah genangan dan jalan akses.
Pembangunan Bendungan Cipanas dikerjakan dalam tiga paket konstruksi yakni, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA dan PT Jaya Konstruksi dengan skema kerja sama operasi (KSO) yang fokus pada pembangunan tubuh bendungan.
Sementara paket 2 dikerjakan PT Brantas Abipraya (Persero) untuk pembangunan infrastruktur pendukung, serta paket 3 dikerjakan Wika-Jaya Konstruksi dengan skema KSO untuk peninggian tubuh bendungan dengan total biaya konstruksi secara keseluruhan mencapai Rp 1,8 triliun.
"Sumber air berasal dari Sungai Cipanas yang merupakan bagian dari Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 65,70 kilometer persegi," jelas Ismail.
Adapun Bendungan Cipanas merupakan bendungan multifungsi yang memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan air baku dengan kapasitas sebesar 850 liter per detik.
Kemudian, mereduksi banjir sebesar 487,75 meter kubik per detik, berpotensi menjadi sumber Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sebesar 3 megawatt (MW), dan memiliki potensi untuk wisata.
https://www.kompas.com/properti/read/2022/09/10/180000821/pembangunan-berjalan-mulus-bendungan-cipanas-diisi-air-pertengahan-2023