Mengupas Dua Kawasan Hijau PIK 2, Ada di Tepi Danau dan Area Mangrove

Dua kawasan itu merupakan bagian dari pembangunan berwawasan lingkungan melalui desain dan tata ruang lansekap, dengan mengoptimalkan fungsi ekologis dan juga mengupayakan efisiensi pemanfaatan sumber daya alamnya.

Ecopark Taman Bhinneka

Ecopark Taman Bhinneka PIK 2 seluas 54 hektar, dirancang sebagai kawasan multi religi dan multikultural di tepi danau seluas kurang lebih 23 hektar.

Perencanaan lansekap kawasan ini digarap DP Architects bekerja sama dengan Studio SIURA, arsitek lansekap yang juga bertanggung jawab atas desain Ecopark Tebet.

Director of DP Architects Singapore Rida Sobana menyampaikan, konsep dasar dari Ecopark ini menggabungkan dua peran yaitu sustainability dan place making/public space.

Soal sustainability, fungsi dasarnya sebagai penyediaan ruang terbuka hijau yang asri dan menjadi paru-paru kota PIK 2.

Di sisi lain juga fungsi penampungan air hujan, pengendalian banjir, serta menjamin terciptanya ekosistem lingkungan yang sehat.

Sedangkan peran place making/public space, fungsinya adalah menciptakan ruang hijau yang aktif dan menjadi destinasi favorit komunitas dan warga di sekitar.

"Sehingga menjadi bagian yang integrated dari tata ruang kota di PIK 2," ujar Rida Sobana dalam rilis pers, Sabtu (09/07/2022).

Secara prinsip karena ukuran Ecopark sangat luas, maka dibagi atas tiga bagian, yakni barat, tengah, dan timur.

Barat bertemakan air, tengah yaitu taman, dan timur yakni alam. Sehingga pengunjung akan mendapatkan pengalaman yang berbeda dan unik di setiap zonanya.

Pada tepi danau di dalam Ecopark Taman Bhinneka ini direncanakan akan dibangun rumah-rumah ibadah dengan desain yang ikonik.

Salah satu rumah ibadahnya yaitu Masjid Agung PIK 2, menjadi pusat dari Halal District PIK 2 seluas 4,5 hektar.

Di kanan dan kiri masjid akan ada pusat kuliner dan wisata halal seperti Haji Lane di Singapura, serta pasar tradisional yang dikelola secara modern layaknya Geylang Serai Singapura.

Selain masjid, juga direncanakan untuk dibangun gereja katolik, vihara dan temple.

Selain fasilitas ibadah, rencananya juga akan dipersiapkan sekolah, rumah sakit, dan children playground terbesar, yang semuanya didesain menyatu dengan alam.

Master Planning Director Agung Sedayu Group Irwan Djohansyah menambahkan, ada dua alasan Ecopark Taman Bhinneka memiliki fasilitas-fasilitas tersebut.

Pertama, karena fasilitas esensial dan mendasar untuk sebuah komunitas lengkap. Kedua, selain sebagai paru-paru kota, Ecopark juga diharapkan menjadi pusat kegiatan.

"Sehingga tidak menjadi ruang hijau yang pasif," jelasnya.

Sementara dari segi pariwisata, Ecopark Taman Bhinneka ini diharapkan bisa menjadi destinasi wisata religi dan wisata sehat bagi masyarakat luas karena terdapat beragam kegiatan dan beragam kultur.

"Semoga semangat Bhinneka Tunggal Ika atau berbeda-beda namun tetap satu diharapkan berkobar dan hidup di hati melalui kawasan ini," tandasnya.

Mangrove Boardwalk merupakan jalur pedestrian yang menawarkan pengalaman unik berjalan kaki dan menikmati area hutan mangrove pada kawasan Marina Bay.

Di mana hutan mangrove tersebut merupakan bagian dari usaha konservasi, pemanfaatan, dan pengelolaan area mangrove di PIK 2.

Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ekosistem mangrove, memberikan berbagai manfaat ekologi dan ekonomi untuk kawasan lain di sekitarnya, juga berfungsi sebagai sarana edukasi, rekreasi dan wisata.

Adapun daya tarik utama dari kawasan ini adalah berada di area hutan bakau alami. Terletak di sisi utara PIK 2, yang memiliki luas lebih dari 150 hektar di sepanjang Marina Bay Commercial District, Jalan Sudirman PIK 2.

Mangrove Boardwalk ini akan memberi kesempatan warga PIK 2 dan seluruh keluarga untuk dapat menikmati hutan bakau.

"Kehadiran kawasan Ecopark sebagai ruang terbuka hijau di tengah kawasan PIK 2 dan khususnya di area perumahan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan kualitas hidup secara keseluruhan bagi penghuni dan masyarakat di sekitarnya," pungkas Irwan.