Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Lantai Ubin Terasa Dingin?

Pasalnya, lantai ubin terasa lebih dingin jika dibandingkan dengan benda-benda lain di dalam rumah, meskipun dalam kondisi cuaca yang panas.

Namun, pernahkah terpikir kenapa lantai ubin terasa dingin?

Ahli Desain Interior sekaligus Anggota Dewan Majelis Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Francis Surjaseputra menjelaskan, ubin keramik terbuat dari tanah liat, sehingga lebih mudah menyerap suhu dingin maupun panas dan menyimpannya.

Sifat serupa juga dimiliki oleh lantai yang terbuat dari batu alam, seperti marmer.

Hal ini berbeda dengan lantai berbahan kayu yang memiliki sifat meredam perbedaan suhu udara.

Oleh karena itu, kebanyakan negara dengan empat musim lebih suka menggunakan lantai kayu atau karpet yang terasa hangat di kaki.

"Pasalnya pada musim dingin, suhu di negara dengan empat musim bisa turun hingga 0 derajat celcius, maka penggunaan lantai dari keramik, bata, semen dan batu alam dinginnya akan menusuk sekali," jelas Francis saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/7/2022).

Ini juga menjadi alasan hotel-hotel berbintang menyediakan selop untuk pengunjungnya.

"Di hotel-hotel berbintang di sini, lantainya juga dingin karena AC dan mereka akhirnya menyiapkan selop supaya kaki tamunya tidak kedinginan," tambah Francis.

Sementara melansir Nerang Tiles, tidak setiap materi bisa mentransfer panas atau melakukannya dengan kecepatan yang sama.

Sebagian benda memiliki sifat konduktivitas panas rendah, tetapi menjadi isolator yang sangat baik.

Sedangkan ubin keramik atau porselen adalah konduktor panas yang sangat baik dibandingkan dengan karpet atau kayu.

Ubin keramik memiliki massa termal atau kemampuan suatu material untuk menyerap, menyimpan dan melepaskan energi panas secara perlahan.

Hal ini juga dipengaruhi oleh kepadatan ubin yang akan menarik lebih banyak energi dari sesuatu yang bersentuhan dengannya.

Misalnya, ada dua bahan dengan ukuran sama di ruangan sama tetapi memiliki kepadatan yang berbeda.

Kemudian suhu ruangan dari 20 derajat meningkat menjadi 30 derajat. Maka, bahan yang lebih padat akan lebih banyak menyerap energi panas untuk mencapai suhu yang diinginkan.

Perbandingan nyatanya adalah ubin dengan karpet. Karpet memiliki kepadatan yang rendah karena bahan seratnya dibandingkan dengan ubin.

Sehingga saat Anda menginjak karpet yang tidak terlalu padat, maka udara dan serat karpet akan memanas lebih cepat tanpa menarik banyak energi di tubuh.

Karpet adalah konduktor yang buruk. Panas di serat karpet tidak dihantarkan ke bagian lain karena kurang padat.

Tetapi jika Anda menginjak ubin di pagi yang dingin, pertama-tama ubin akan menyerap lebih banyak energi panas per satuan volume dari kaki karena kepadatannya yang tinggi.

Karena ubin adalah konduktor yang sangat baik, panas yang dikeluarkan dari kaki akan dengan cepat menyebar ke bagian lain dan meninggalkan rasa dingin.

Proses ganda inilah yang menciptakan ilusi bahwa ubin lebih dingin daripada karpet atau bahan lain dengan kepadatan rendah.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/07/03/180000421/kenapa-lantai-ubin-terasa-dingin-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke