Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Keunggulan Rumput Hybrid JIS dan Cara Merawatnya yang Unik

Salah satunya, penggunaan rumput hybrid yang merupakan perpaduan antara rumput sintetis dan rumput alami. Rumput ini ditanam di lapangan latih dan lapangan utama JIS.

JIS disebut akan menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid dan bersanding dengan sejumlah stadion sepak bola berstandar internasional di Eropa.

Seperti Allianz Arena Stadium milik klub sepakbola Jerman Bayern Munchen, Wanda Metropolitano Stadium di Madrid, hingga Tottenham Hotspur Stadium di London.

Standar pemakaian rumput JIS merupakan rekomendasi FIFA. Termasuk campuran rumput sintetis dan alami hingga masalah ketebalannya.

Komposisi rumput hybrid JIS meliputi 5 persen rumput sintetis berjenis Limonta dari Italia dan 95 persennya rumput alami berjenis Zoysia Matrella dari Boyolali, Jawa Tengah.

Perlu diketahui, untuk rumput alami asal Boyolali ini dihasilkan oleh para petani dalam negeri yang sudah berpengalaman dan khusus membuat rumput sepak bola.

Terdapat beberapa alasan JIS menggunakan rumput hybrid. Tidak hanya tentang tren lapangan sepak bola modern.

Artinya, lapangan JIS dapat digunakan untuk rentang waktu yang lebih lama hingga 1.000 jam pertandingan. 

"Jadi jauh berbeda jika dibandingkan hanya menggunakan rumput natural saja itu hanya 300 jam pertandingan," ujar Project Manager JIS Arry Wibowo.

Kedua, rumput hybrid memiliki daya serap air yang baik. Artinya air akan lebih cepat turun hingga lapisan terbawah rumput.

Sesuai standar FIFA, genangan air di lapangan JIS dirancang tidak lebih dari 10 detik. Bisa digunakan untuk dua kali pertandingan sepakbola berskala internasional dalam satu hari.

Alasan ketiga, rumput hybrid sangat cocok dengan kondisi iklim pesisir. Mengingat lokasi JIS berada tidak jauh dari pesisir pantai utara Jakarta.

Terakhir, penggunaan rumput hybrid akan membuat biaya pemeliharaan lebih efektif dan terjangkau. Sesuai rekomendasi dari FIFA.

Perawatan rumput alami berjenis Zoysia Matrella asal Boyolali tidak menggunakan pestisida, melainkan burung kaki bayam.

Selain untuk pemeliharaan, tujuannya untuk memastikan rumput alami JIS terbebas dari hama seperti ulat dan serangga.

"Burung kaki bayam ini nanti kami pelihara. Nantinya juga akan ada kandangnya sekaligus pawangnya di sekitar JIS," imbuh Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Nadia Diposanjoyo.

Hal ini sekaligus menjaga kualitas JIS sebagai stadion pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat green building level platinum. Ini merupakan predikat bangunan ramah lingkungan level tertinggi.

Uniknya lagi, lapangan utama JIS menggunakan teknologi berstandar Eropa untuk perawatan rumputnya, yakni Lighting Grass Growth.

Misalnya hujan dengan intensitas tinggi, serta ketika kondisi lapangan tertutup yang membuat rumput minim mendapatkan cahaya. Sehingga akan menjaga kualitas perawatan rumput hybrid lebih baik.

"Apalagi Stadion Kita (JIS) ini tertutup, sehingga penting untuk kami menyediakan alat yang namanya Ultra Violet. Ini adalah teknologi yang sampai pada operasionalnya juga kami memiliki teknologinya," kata Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto.

Selain itu, perawatan menggunakan teknologi Lighting Grass Growth juga dapat menghemat biaya perawatan rumput.

Adapun bentuk perawatan lainnya juga dilakukan. Seperti rumput disiram secara rutin sebanyak dua sampai tiga kali sehari. Pemotongan rumput dilaksanakan dua kali seminggu, dan pemupukan satu kali sebulan.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/02/08/100000621/mengenal-keunggulan-rumput-hybrid-jis-dan-cara-merawatnya-yang-unik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke