Jika Tel Aviv Termahal, 10 Kota Ini Dianggap Termurah di Dunia

Hal ini merujuk laporan lembaga riset ekonomi dunia yaitu Economist Inteligence Unit (EIU) bertajuk Worlwide Cost of Living (WCOL) 2021.

Pemeringkatan WCOL mencakup lebih dari 200 barang dan jasa yang berkaitan dengan biaya hidup di 173 kota besar di dunia.

Pengumpulan data berlangsung mulai 16 Agustus-12 September 2021. Ketika tarif angkutan dan harga komoditas terus meningkat di seluruh dunia.

Dikombinasikan dengan Permintaan konsumen yang berfluktuasi juga telah memengaruhi kebiasaan pembelian.

Sementara kepercayaan investor telah memengaruhi mata uang, yang selanjutnya memicu kenaikan harga.

Pemeringkatan WCOL cukup sensitif terhadap perubahan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, yang telah meningkatkan biaya hidup di kota-kota besar dunia.

Meskipun sebagian besar ekonomi mulai pulih ketika vaksin Covid-19 diluncurkan, kota-kota besar dunia masih sering mengalami lonjakan kasus, sehingga penerapan pembatasan sosial.

Di banyak kota, hal ini telah mengganggu pasokan barang, menyebabkan kelangkaan, dan harga yang lebih tinggi.

Harga barang dan jasa yang dicakup oleh WCOL telah meningkat sebesar 3,5 persen YoY dalam mata uang lokal di seluruh kota.

Kenaikan ini merupakan yang tercepat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 hanya 1,9 persen YoY.

Dari sepuluh kategori dalam indeks kami, transportasi mengalami kenaikan harga terbesar, dengan skor indeks naik rata-rata 3,8 poin.

Biaya rata-rata satu liter bensin tanpa timbal telah melonjak sebesar 21 persen, meskipun harga angkutan umum tetap stabil.

Harga juga meningkat kuat di kategori rekreasi, tembakau dan perawatan pribadi. Misalnya, biaya sebungkus rokok bermerek naik rata-rata 6,7 persen.

Kenaikan harga makanan lebih moderat, sementara harga sebotol bir hampir tidak naik sejak 2020. Skor indeks rata-rata untuk pakaian sebenarnya telah turun sejak riset terakhir.

Hasil dari riset in, Tel Aviv menjadi kota dengan biaya hidup termahal di dunia. Dengan memperoleh indeks WCOL senilai 106.

Kemudian peringkat ke dua disusul oleh Paris dan Singapura dengan nilai indeks WCOL sama-sama 104.

Sementara peringkat ke empat dan ke lima diisi oleh Zurich dengan indeks WCOL senilai 103 dan Hongkong senilai 101.

Secara umum, peringkat teratas masih didominasi oleh kota-kota Eropa dan Asia maju, sementara kota-kota Amerika Utara dan Cina tetap relatif murah.

Di sisi lain, kota-kota termurah utamanya berada di wilayah Timur Tengah dan Afrika, atau bagian Asia yang lebih miskin.

Kota Damaskus di Suriah dan Kota Tripoli di Libia adalah sejumlah kota dengan biaya hidup termurah di dunia. Keduanya menghadapi sejumlah tantangan ekonomi dan politik.

Damaskus dengan mudah mempertahankan posisinya sebagai kota termurah di dunia untuk ditinggali.

Damaskus menduduki peringkat terendah dalam tujuh dari 10 kategori harga, dan termasuk yang terendah di tiga kategori lainnnya.

Sementara harga di tempat lain umumnya menguat, di Damaskus telah jatuh karena ekonomi Suriah yang dilanda perang.

Kota Tripoli di Libia, yang juga menghadapi tantangan politik dan ekonomi, menempati peringkat kedua dari bawah. Harga untuk makanan, pakaian, dan transportasi sangat murah.

Lebih detailnya, berikut daftar 10 kota dengan biaya hidup termurah di dunia:

• Damaskus di Suriah dengan indeks WCOL senilai 12 berada di peringkat 173

• Tripoli di Libia dengan indeks WCOL senilai 23 berada di peringkat 172

• Tashkent di Uzbekistan dengan indeks WCOL senilai 30 berada di peringkat 171

• Tunis di Tunisia dengan indeks WCOL senilai 33 berada di peringkat 170

• Almaty di Kazakhstan dengan indeks WCOL senilai 35 berada di peringkat 169

• Karachi di Pakistan dengan indeks WCOL senilai 36 berada di peringkat 168

• Ahmedabad di India dengan indeks WCOL senilai 37 berada di peringkat 167

• Algiers di Algeria dengan indeks WCOL senilai 38 berada di peringkat 166

• Buenos Aires di Argentina dengan indeks WCOL senilai 39 berada di peringkat 164

• Lusaka di Zambia dengan indeks WCOL senilai 39 berada di peringkat 164