Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tol Trans-Jawa Terwujud dalam Masa Kepemimpinan 6 Presiden

JAKARTA, KOMPAS.com - "Dengan mengucap bismillahirrohmaanirrohim, ruas Wilangan-Kertosono, Kertosono-Bandar, Porong-Gempol, dan Pasuruan-Grati sepanjang 59 kilometer di Provinsi Jawa Timur saya nyatakan resmi dibuka," ucap Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peresmian di Tol Bandar Km 671+500, Mojokerto, Kamis (20/12/2018) pagi.

Bunyi sirine pun meraung-raung sesaat setelah Presiden menekan tombol bersama sejumlah pejabat seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini M Soemarno, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaptura Zuna.

Di tempat berbeda, tepatnya di Jembatan Kali Kuto yang menjadi tengara Tol Batang-Semarang, Presiden kembali menekan sirine sebagai tanda beroperasinya tiga ruas tol lain di Jawa Tengah.

Ketiga ruas itu Tol Pemalang-Batang sepanjang 34 kilometer, Tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer dan Tol Salatiga-Kartasura yang merupakan bagian dari Tol Semarang-Solo sepanjang 33 kilometer.

Mewujudkan infrastruktur konektivitas Tol Trans-Jawa yang merupakan alternatif dari Jalur Pantura ini bukanlah sebuah perkara mudah. Meskipun pembangunannya telah dimulai sejak 1978 atau pada era kepemimpinan Presiden Soeharto.

Berbagai kendala dihadapi, mulai dari proses pembebasan lahan hingga finansial. Seperti diketahui pada 1997 Indonesia dan beberapa negara lain dihantam krisis multidimensi.

Sejumlah jalan tol yang semula telah direncanakan pada 1995-1997 akhirnya ditunda melalui Keputusan Presiden Nomor 39 Tahun 1997.

Hingga kemudian pemerintahan silih berganti mulai dari Presiden Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid hingga Presiden Megawati Soekarnoputri.

Pembangunan Tol Trans-Jawa berjalan tertatih-tatih, dan baru terwujud 242 kilometer pada 2004.

Pada 2005, setelah Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terbentuk di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pembangunan jalan tol mulai dikebut.

Setidaknya, ada 17 jalan tol yang selesai dalam kurun 10 tahun masa pemerintahan Presiden SBY.

Namun, hanya empat di antaranya yang merupakan bagian dari jaringan Tol Trans-Jawa yaitu Tol Kanci-Pejagan sepanjang 35 kilometer (2010), Tol Surabaya-Mojokerto Seksi 1A Waru-Sepanjang dengan panjang 1,89 kilometer.

Kemudian Tol Kertosono-Mojokerto Seksi 1 Bandar-Jombang sepanjang 14,41 kilometer (2014), dan Tol Semarang Solo Seksi 1-2 Semarang-Bawen (2011 dan 2014) sepanjang 22,95 kilometer.

Jalan Tol Trans-Jawa yang diselesaikan Presiden SBY yaitu sepanjang 75 kilometer.

Tahun 2015, misalnya, Tol Gempol-Pandaan sepanjang 12,05 kilometer dan Tol Cikampek-Palimanan atau Cipali sepanjang 116 kilometer diresmikan.

Kehadiran Tol Cipali menjadi salah satu titik penting bagi penghubung Jakarta ke beberapa ruas tol di Jawa Barat, seperti Tol Palimanan-Kanci yang beroperasi sejak 1998, Tol Kanci-Pejagan (2010), dan Tol Pejagan-Pemalang yang diketahui beroperasi secara bertahap.

Pada 2016, mantan Gubernur DKI Jakarta itu merevisi target pembangunan Tol Trans-Jawa. Tak lagi Merak-Surabaya, melainkan sampai Banyuwangi sepanjang 1.150 kilometer.

Untuk mempercepat realisasi, Presiden melalui Kementerian BUMN menugaskan perusahaan pelat merah yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) menggarap ruas-ruas yang belum tersambung.

Pada Juni 2016, Waskita lewat anak usahanya PT Waskita Karya Toll Road berhasil menyelesaikan Seksi 1 dan 2 Tol Pejagan-Pemalang. Kemudian secara bertahap pada 2017 dirampungkan beberapa proyek.

Sementara pada 2018, selain tujuh ruas tol yang diresmikan kemarin, sebelumnya juga Presiden telah membuka Tol Pemalang-Batang Segmen Sewaka-SS Pemalang sepanjang 5,4 kilometer.

Dalam kurun waktu 2015-2018 pemerintah telah menyelesaikan 616 kilometer Jaringan Tol Trans-Jawa. Saat ini, jaringan tersebut telah terhubung antara Merak sampai Grati di Pasuruan sepanjang 933 kilometer.

Adapun untuk Pasuruan-Banyuwangi sepanjang 217 kilometer ditargetkan beroperasi pada 2021.

Presiden pun berharap, rampungnya Tol Trans-Jawa sesuai target yang diharapkan, dapat memberikan efek positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, terutama kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus.

"Saya kemarin mendapat laporan dari Gubernur Jawa Timur, bahwa setelah adanya jalan tol, kawasan industri di Kabupaten Ngawi semakin meningkatkan minat para calon investornya. Sebab dari sisi lahan dan juga dari sisi ketenagakerjaan masih kompetitif," tutup Presiden.

https://www.kompas.com/properti/read/2018/12/21/084044621/tol-trans-jawa-terwujud-dalam-masa-kepemimpinan-6-presiden

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke