KOMPAS.com - Casey Stoner merasa pernah diusir Marc Marquez saat menjadi pebalap penguji di Repsol Honda.
Casey Stoner mulai menjadi pebalap penguji di Repsol Honda pada 2013 atau ketika Marc Marquez debut di MotoGP.
Stoner memutuskan menjadi pebalap penguji setelah pensiun dari MotoGP pada akhir musim 2012 dengan Repsol Honda menjadi tim terakhirnya.
Keputusan itu membuat rencana Repsol Honda menduetkan Stoner dan Marc Marquez untuk musim 2013 batal terlaksana.
Baca juga: Lorenzo: Hanya Saya yang Bisa Kalahkan Rossi, Stoner, Marquez, dan Pedrosa
Sebagai pebalap penguji di Repsol Honda, Stoner hanya bertahan selama tiga musim sampai 2015.
Mengingat momen itu, Stoner sebenarnya ingin lebih lama bertahan di Repsol Honda. Namun, keinginan itu tidak bisa tercapai karena Stoner seperti dipaksa keluar oleh Marc Marquez.
"Saya mencoba menjadi pebalap penguji di Repsol Honda. Namun, ada pebalap muda (Marquez) yang tidak menginginkan saya di sana," ujar Stoner dikutip dari situs GP One, Senin (15/6/2020).
"Saya memilih mundur karena kami tidak bisa mencapai kesepakatan. Saya merasa tidak mampu memberi Repsol Honda apa yang diinginkan pebalap (Marquez)," ujar Stoner.
"Kami sudah bekerja keras untuk memenuhi keinginan pebalap. Namun, terkadang pebalap itu justru tidak mengerti," tutur Stoner.
Baca juga: Casey Stoner Ungkap Cara Runtuhkan Dominasi Marc Marquez di MotoGP
Pada musim terakhir Stoner menjadi pebalap penguji di Repsol Honda, Marc Marquez gagal juara MotoGP.
MotoGP 2015 menjadi satu-satunya musim saat Marquez gagal juara sejak debut pada 2013 hingga saat ini.
Setelah meninggalkan Repsol Honda, Stoner menjadi pebalap penguji di mantan timnya yang lain, Ducati.
Sama seperti di Repsol Honda, Stoner menjadi pebalap penguji di Ducati selama tiga musim sampai 2018.
Saat masih aktif menjadi pebalap, Stoner meraih dua gelar juara dunia MotoGP.
Dua gelar itu diraih Stoner dengan dua tim berbeda, yakni Ducati pada 2007 dan Repsol Honda empat tahun berselang.
Baca juga: Eks Juara Dunia MotoGP 250cc Terancam Hukuman 24 Tahun Penjara
Stoner sampai saat ini adalah satu-satunya pebalap yang bisa menjadi juara dunia dengan menggunakan motor pabrikan dari dua benua (Asia dan Eropa).
Keputusan Stoner pensiun pada akhir musim 2012 langsung mengejutkan banyak pihak saat itu.
Pasalnya, Stoner ketika pensiun masih berusia 27 tahun. Alasan kesehatan disebut menjadi penyebab Stoner pensiun.
Baca juga: Marc Marquez Sebut 4 Pebalap Panutannya, Valentino Rossi Termasuk
Terkait masa depannya, Stoner mengaku ingin kembali ke MotoGP, tetapi bukan sebagai pebalap.
"Saya merasa masih bisa berkontribusi untuk olahraga balap ini. Saya masih bisa membantu di luar garasi," ujar Stoner.
"Tentu saya tidak bisa datang untuk memperbaiki semua masalah di dalam tim. Namun, saya tahu apa yang harus dilakukan untuk menang balapan," tutur Stoner.
"Saya harus benar-benar fit terlebih dahulu sebelum memutuskan kembali dan memberi kontribusi lagi," ucap Stoner.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.