Kesulitan garap anime Tokyo Revengers
Tim Aswin sudah mulai menangani Tokyo Revengers sejak episode 7 sebagai visual compositor.
Menurutnya, kesulitan dalam membuat anime tersebut tergantung dari banyaknya frama adegan. Ia bisa membutuhkan waktu pengerjaan belasan menit hingga beberapa jam per adegan.
"Kalau karakternya banyak, tempelannya banyak, bisa sampai dua atau tiga jam. Tapi kalau simple, muka aja, yang enggak ada tempelannya itu bisa 10 (sampai) 15 menit," ungkapnya.
Sementara satu episode, berjumlah ratusan adegan. Aswin berujar jika sudah terbiasa maka tak sulit, ia juga menggarap anime tersebut bersama tim Color and Smile di Studio In Pack.
Banyak menggunakan teknik editing dan efek
Aswin menuturkan, banyak teknik editing dan efek yang ia gunakan dalam sebuah adegan.
Misalnya, dalam adegan melempar sepeda, gambar utama yang disorot adalah di tengah sepeda yang ditambahkan efek zoom out.
Pekerjaan yang harus dilakukannya dengan hati-hati termasuk tahap yang paling penting, yaitu final touch.
"Benar-benar harus hati-hati jangan sampai ada yang salah karena bagian paling ujung di proses animasi. Jadi harus benar-benar di cek berulang kali hasilnya biar enggak salah," tutur Aswin.
Ingin jadi sutradara anime di Indonesia
Aswin memastikan diri akan kembali ke Indonesia suatu hari kelak. Ia mengaku ingin menjadi sutradara anime di Indonesia.
"Itu malah dasar saya untuk belajar ke Jepang. Karena saya pergi ini pribadi saya sendiri, saya pergi untuk Indonesia, dan balik untuk Indonesia," kata Aswin Nurcahya.
Pria berumur 26 tahun ini menuturkan, ia memang sudah punya rencana untuk kembali ke Indonesia saat memasuki usia 30 tahun.
"Rencana sih ada tapi saya belum mau kasih tahu kapannya. Terus untuk bikin (anime di Indonesia) itu saya enggak langsung buru-buru," ucap Aswin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.