Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ari Lasso Blak-blakan soal Honor hingga Peran Dewa 19

Kompas.com - 08/07/2020, 09:55 WIB
Melvina Tionardus,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

"Zaman solo album tahun 1999-2000, Ari Lasso masih merangkak-rangkak, itu aku udah maunya kalau nyanyi bikin band sendiri," kata Ari Lasso dikutip dari YouTube Luna Maya, Senin (6/7/2020).

"Yang mana aku ambil band termahal di Jakarta waktu itu, Trends Poitting, yang main di Hard Rock," sambungnya.

Akibatnya, dari bayaran sekali manggung Rp 8 juta, setengahnya sudah terpakai untuk membayar band pengiring.

Setelah dikurangi untuk tim manajemen, Ari Lasso hanya mengantongi sekitar seperempat dari bayaran asli.

"Itu kalau pulang, Rp 1,2 juta sampai Rp 800.000, berdarah-darah," tutur Ari Lasso.

Baca juga: Selalu Bawa Band Pengiring Saat Jadi Solois, Ari Lasso: Itu Juga Ditertawakan

Cara menentukan tarif manggungnya sekarang

Setelah album solo perdananya, Sendiri Dulu, meledak di pasaran, barulah Ari Lasso menaikkan tarif yang dipatok untuk sekali manggung menjadi Rp 12-13 juta.

Beberapa tahun bertahan dengan tarif itu, Ari Lasso lalu mendengar contoh sebagai penyanyi seharusnya mendapat 10 kali lipat dari yang dipatoknya.

"Sekarang Mas Ari 20 kali lipatnya ya," tanya Luna Maya.

"Enggak, enggak pernah. Ari Lasso tidak pernah mahal. Enggak pernah," ucap Ari Lasso.

Ari Lasso mengaku hanya menaikkan tarifnya sesuai dengan inflasi yang terjadi di Indonesia setiap tahun.

"Karena tidak enak pernah merasakan dibayar Rp 200 juta dan lima tahun kemudian hanya dibayar Rp 50 juta. Itu pasti di hati enggak enak. Mendingan di Rp 70 juta," jelas Ari Lasso.

Namun, ia juga mengelak saat dikonfirmasi tarifnya kini adalah Rp 70 juta. Ari Lasso memilih tidak mau menyebutkannya detail.

Selain menjadi penyanyi solo, belakangan Ari Lasso juga terlibat di proyek trio Lanjud bersama Anang Hermansyah dan Judika.

Rencananya, trio Lanjud bakal serius berkarya di belantika musik Indonesia.

Baca juga: Ari Lasso: Tidak Enak di Hati Misalkan Dibayar Rp 200 Juta, 5 Tahun Kemudian Rp 50 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com