Material kering, seperti daun kering, koran bekas, jerami, dan ranting-ranting, mengandung karbon. Sedangkan sisa makanan, ampas kopi, serta sisa sayuran kaya akan nitrogen. Baik karbon maupun nitrogen sangat baik untuk mempercepat dekompos
Selanjutnya, cara membuat pupuk kompos adalah menyiramnya secara berkala. Ini berguna menjaga kelembapan pada pupuk.
Namun, pastikan jangan sampai berlebihan hingga menjadi genangan air. Sebab, penyiraman berlebihan dapat menyebabkan material di dalamnya membusuk.
Anda dapat menggunakan termometer kompos untuk memastikan suhu pupuk tetap stabil.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Kompos dari Limbah Eceng Gondok
Pengadukan tumpukan kompos bertujuan memberikan sedikit oksigen. Jika tumpukan kompos mulai terasa hangat atau suhu pada termometer kompos menunjukkan angka lebih dari 54 derajat Celsius, Anda harus segera mengaduknya.
Ketika pupuk kompos tidak terasa hangat dan mulai mengering (warnanya coklat), berarti proses dekompos telah selesai dan kompos siap digunakan.
Proses dekompos sendiri terjadi tergantung pada metode apa yang dipilih. Namun, Anda dapat mengeceknya secara berkala setiap dua minggu sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.