Padahal, pengomposan sampah memiliki sejumlah manfaat, salah satunya menjadikan pupuk kompos. Pupuk ini ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan organik serta lebih hemat karena tidak perlu membeli pupuk lagi untuk merawat tanaman.
Selain itu, pengomposan sampah dapat menjadi solusi mengolah limbah rumah tangga, seperti sisa makanan, sehingga bisa menjaga lingkungan hidup.
Ada beberapa cara melakukan pengomposan sampah sendiri. Namun, sebelum mempelajarinya lebih jauh, Anda harus mengetahui beberapa jenis pupuk kompos.
Setidaknya, ada tiga jenis pupuk kompos:
1. Kompos dingin
Kompos jenis ini dihasilkan dari sampah-sampah organik yang dapat ditemukan di rumah, seperti cangkang telur, kulit buah, dan ampas kopi.
2. Kompos hangat
Berbeda dengan kompos dingin, jenis kompos ini memanfaatkan beberapa bahan aktif sebagai campuran untuk mempercepat proses dekompos. Senyawa yang dapat digunakan, di antaranya nitrogen, karbon, air, dan oksigen.
3. Vermicompost
Jenis kompos ini terbuat secara alami dengan bantuan cacing tanah. Adanya cacing tanah menjadi sumber nitrogen alami dalam proses dekompos.
Nah, dilansir dari Better Homes and Gardens, Kamis (29/2/2024), berikut cara membuat pupuk kompos dari sampah rumah tangga.
Material yang dapat digunakan
Untuk memulai pengomposan sampah di rumah menggunakan sampah organik rumah tangga, ada beberapa bahan yang harus disiapkan.
Hindari mencampurkan sisa daging-dagingan, produk olahan susu, limbah minyak, kotoran hewan, atau cairan kimia.
Cara membuat pupuk kompos
Gabungkan semua bahan
Campurkan semua material basah maupun kering dalam wadah pengomposan sedalam sekitar satu meter.
Material kering, seperti daun kering, koran bekas, jerami, dan ranting-ranting, mengandung karbon. Sedangkan sisa makanan, ampas kopi, serta sisa sayuran kaya akan nitrogen. Baik karbon maupun nitrogen sangat baik untuk mempercepat dekompos
Siram kompos secara berkala
Selanjutnya, cara membuat pupuk kompos adalah menyiramnya secara berkala. Ini berguna menjaga kelembapan pada pupuk.
Namun, pastikan jangan sampai berlebihan hingga menjadi genangan air. Sebab, penyiraman berlebihan dapat menyebabkan material di dalamnya membusuk.
Anda dapat menggunakan termometer kompos untuk memastikan suhu pupuk tetap stabil.
Aduk tumpukan kompos
Pengadukan tumpukan kompos bertujuan memberikan sedikit oksigen. Jika tumpukan kompos mulai terasa hangat atau suhu pada termometer kompos menunjukkan angka lebih dari 54 derajat Celsius, Anda harus segera mengaduknya.
Ciri kompos yang berhasil dan siap digunakan
Ketika pupuk kompos tidak terasa hangat dan mulai mengering (warnanya coklat), berarti proses dekompos telah selesai dan kompos siap digunakan.
Proses dekompos sendiri terjadi tergantung pada metode apa yang dipilih. Namun, Anda dapat mengeceknya secara berkala setiap dua minggu sekali.
https://www.kompas.com/homey/read/2024/02/29/130130376/cara-membuat-pupuk-kompos-dari-sampah-rumah-tangga