Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Rumah Tangga

Kompas.com - 29/02/2024, 13:01 WIB
Sasha Andini,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengomposan sampah masih menjadi hal yang jarang dilakukan masyarakat Indonesia. Hal ini dianggap proses pengomposan sampah rumit, menimbulkan bau, dan tidak sedap dipandang. 

Padahal, pengomposan sampah memiliki sejumlah manfaat, salah satunya menjadikan pupuk kompos. Pupuk ini ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan organik serta lebih hemat karena tidak perlu membeli pupuk lagi untuk merawat tanaman. 

Baca juga: 5 Masalah Umum dalam Pembuatan Kompos, Bau hingga Berlendir

Selain itu, pengomposan sampah dapat menjadi solusi mengolah limbah rumah tangga, seperti sisa makanan, sehingga bisa menjaga lingkungan hidup. 

Ada beberapa cara melakukan pengomposan sampah sendiri. Namun, sebelum mempelajarinya lebih jauh, Anda harus mengetahui beberapa jenis pupuk kompos.

Setidaknya, ada tiga jenis pupuk kompos: 

1. Kompos dingin 

Kompos jenis ini dihasilkan dari sampah-sampah organik yang dapat ditemukan di rumah, seperti cangkang telur, kulit buah, dan ampas kopi. 

2. Kompos hangat 

Berbeda dengan kompos dingin, jenis kompos ini memanfaatkan beberapa bahan aktif sebagai campuran untuk mempercepat proses dekompos. Senyawa yang dapat digunakan, di antaranya nitrogen, karbon, air, dan oksigen.

3. Vermicompost 

Jenis kompos ini terbuat secara alami dengan bantuan cacing tanah. Adanya cacing tanah menjadi sumber nitrogen alami dalam proses dekompos. 

Nah, dilansir dari Better Homes and Gardens, Kamis (29/2/2024), berikut cara membuat pupuk kompos dari sampah rumah tangga. 

Baca juga: Cara Memanfaatkan Limbah Sayuran dan Buah untuk Pupuk Kompos

Material yang dapat digunakan 

Untuk memulai pengomposan sampah di rumah menggunakan sampah organik rumah tangga, ada beberapa bahan yang harus disiapkan. 

  • Sisa buah dan sayur. 
  • Ampas kopi. 
  • Cangkang telur. 
  • Daun kering. 
  • Ranting kering. 
  • Rumput-rumput. 
  • Serbuk gergaji. 

Hindari mencampurkan sisa daging-dagingan, produk olahan susu, limbah minyak, kotoran hewan, atau cairan kimia. 

Baca juga: Cara Membuat Kompos untuk Tanaman dari Kulit Semangka

Cara membuat pupuk kompos

  • Gabungkan semua bahan

Campurkan semua material basah maupun kering dalam wadah pengomposan sedalam sekitar satu meter.

Material kering, seperti daun kering, koran bekas, jerami, dan ranting-ranting, mengandung karbon. Sedangkan  sisa makanan, ampas kopi, serta sisa sayuran kaya akan nitrogen. Baik karbon maupun nitrogen sangat baik untuk mempercepat dekompos

  • Siram kompos secara berkala

Selanjutnya, cara membuat pupuk kompos adalah menyiramnya secara berkala. Ini berguna menjaga kelembapan pada pupuk.

Namun, pastikan jangan sampai berlebihan hingga menjadi genangan air. Sebab, penyiraman berlebihan dapat menyebabkan material di dalamnya membusuk.

Anda dapat menggunakan termometer kompos untuk memastikan suhu pupuk tetap stabil.  

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Kompos dari Limbah Eceng Gondok

  • Aduk tumpukan kompos 

Pengadukan tumpukan kompos bertujuan memberikan sedikit oksigen. Jika tumpukan kompos mulai terasa hangat atau suhu pada termometer kompos menunjukkan angka lebih dari 54 derajat Celsius, Anda harus segera mengaduknya.

Ciri kompos yang berhasil dan siap digunakan

Ketika pupuk kompos tidak terasa hangat dan mulai mengering (warnanya coklat), berarti proses dekompos telah selesai dan kompos siap digunakan.

Proses dekompos sendiri terjadi tergantung pada metode apa yang dipilih. Namun, Anda dapat mengeceknya secara berkala setiap dua minggu sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Penyebab dan Cara Mengobati Kucing Flu

Ketahui, Ini Penyebab dan Cara Mengobati Kucing Flu

Pets & Garden
Penyebab dan Gejala Infeksi Parasit pada Burung Peliharaan

Penyebab dan Gejala Infeksi Parasit pada Burung Peliharaan

Pets & Garden
Kucing Memiliki Sembilan Nyawa, Mitos atau Fakta?

Kucing Memiliki Sembilan Nyawa, Mitos atau Fakta?

Pets & Garden
7 Tanaman Hias yang Dapat Tumbuh di Ruangan Minim Cahaya Matahari

7 Tanaman Hias yang Dapat Tumbuh di Ruangan Minim Cahaya Matahari

Pets & Garden
5 Cara Mencegah Ular Masuk ke Kolam Renang

5 Cara Mencegah Ular Masuk ke Kolam Renang

Housing
6 Bunga yang Cocok Ditanam pada Musim Panas

6 Bunga yang Cocok Ditanam pada Musim Panas

Pets & Garden
Catat, Ini 5 Tips Meningkatkan Keamanan Rumah

Catat, Ini 5 Tips Meningkatkan Keamanan Rumah

Housing
Cara Menghilangkan Bau Tak Sedap di Mesin Cuci

Cara Menghilangkan Bau Tak Sedap di Mesin Cuci

Do it your self
Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Kucing Cacingan

Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Kucing Cacingan

Pets & Garden
6 Cara Menghias Rak Buku agar Terlihat Lebih Menarik

6 Cara Menghias Rak Buku agar Terlihat Lebih Menarik

Decor
Cara Membersihkan Noda Air di Permukaan Kayu, Bisa Pakai Mayones

Cara Membersihkan Noda Air di Permukaan Kayu, Bisa Pakai Mayones

Do it your self
Cara Membersihkan Humidifier untuk Mencegah Jamur dan Bakteri

Cara Membersihkan Humidifier untuk Mencegah Jamur dan Bakteri

Do it your self
Cara Memangkas Bunga Mawar dengan Benar

Cara Memangkas Bunga Mawar dengan Benar

Pets & Garden
Cara Memanfaatkan Bunga dari Taman untuk Dekorasi Rumah

Cara Memanfaatkan Bunga dari Taman untuk Dekorasi Rumah

Pets & Garden
Cara Menghilangkan Noda Slime pada Pakaian

Cara Menghilangkan Noda Slime pada Pakaian

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com