JAKARTA, KOMPAS.com - Cuka putih adalah salah satu bahan pembersih serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai pekerjaan, dari membersihkan lantai, jendela, furnitur, hingga menghilangkan noda.
Namun, bahan pembersih serbaguna tidak dapat digunakan dalam berbagai pembersihan. Pasalnya, ada beberapa barang dan bahan rumah tangga biasa yang dapat rusak jika terkena cuka.
Baca juga: Cara Membersihkan Mesin Cuci Bukaan Atas Pakai Cuka
Selain itu, cuka tidak bisa dicampur dengan bahan pembersih lain untuk meningkatkan efektivitasnya, seperti pemutih klorin.
Hal ini karena asam dalam cuka dapat menimbulkan reaksi kimia beracun yang menghasilkan gas klorin beracun. Jadi, jangan pernah mencampurkan pemutih klorin atau produk yang mengandung pemutih klorin dengan cuka dalam kondisi apa pun.
Meski menjadi bahan pembersih yang murah, tidak beracun, dan mudah didapat, cuka bukan solusi universal untuk setiap masalah pembersihan.
Jadi, penting mengetahui benda dan permukaan apa saja perlu dihindari guna menghindari potensi kerusakan.
Nah, disadur dari Better Homes and Gardens, Rabu (24/1/2024), berikut beberapa benda dan permukaan yang tidak boleh dibersihkan dengan cuka.
Baca juga: 6 Cara Membersihkan Bantal yang Menguning, Bisa Pakai Garam dan Cuka
Namun, semua permukaan ini tidak boleh dibersihkan dengan cuka. Asam dalam cuka dapat menyebabkan lubang pada batu alam.
Selanjutnya, benda dan permukaan yang tidak boleh dibersihkan dengan cuka adalah nat keramik. Nat keramik yang tidak tersegel atau rusak tidak boleh dibersihkan dengan cuka karena seiring waktu dapat mengikisnya sehingga menyebabkan kerusakan.
Namun, nat yang tersegel dapat dibersihkan dengan cuka, tetapi sebaiknya hindari menggunakan pembersih non-asam agar nat tidak melemah.
Baca juga: Cara Membersihkan Dinding Keramik Kamar Mandi Pakai Cuka
Peralatan dapur stainless steel banyak digunakan karena tahan terhadap karat. Namun, saat membersihkan pisau stainless steel, peralatan masak, dan peralatan rumah tangga, sebaiknya hindari penggunaan cuka.
Paparan yang terlalu lama, khususnya asam dalam cuka, dapat menyebabkan stainless steel berlubang. Sebagai solusi, gunakan pembersih non-asam untuk membersihkan peralatan stainless steel.
Kayu berlilin maun yang belum selesai atau unfinished wood juga menjadi benda dan permukaan yang tidak boleh dibersihkan dengan cuka.
Membersihkan kayu yang sudah diberi lilin atau kayu yang belum selesai dengan cuka pembersih berkekuatan penuh dapat menyebabkan perubahan warna.
Sebagai gantinya, gunakan cuka encer atau pilih bahan pembersih non-asam yang aman digunakan pada permukaan kayu.
Baca juga: Penyebab Pakaian Bau Asam dan Cara Menghilangkannya, Pakai Cuka
Jika terkena dalam waktu lama, cuka putih sulingan dapat menyebabkan lubang pada besi cor itu sendiri.
Benda dan permukaan yang tidak boleh dibersihkan dengan cuka berikutnya adalah barang elektronik, seperti ayar televisi, ponsel, juga monitor komputer atau laptop.
Membersihkan barang elektronik dengan cuka atau bahan pembersih yang mengandung cuka dapat merusak lapisan antisilau.
Baca juga: 8 Manfaat Menggunakan Cuka untuk Mencuci Pakaian, Wajib Coba!
Paparan cuka dalam waktu lama atau berulang dapat menyebabkan komponen karet, seperti gasket dan selang hancur.
Periksa instruksi pabriknya sebelum membersihkan peralatan rumah tangga, seperti mesin cuci, lemari es, atau mesin pencuci piring, dengan cuka untuk memastikan jenis karet yang digunakan pada mesin tersebut aman terkena cuka.
Sebelum menggunakan cuka untuk membersihkan kerak pada setrika, periksalah panduan pengguna untuk memastikan cuka tidak menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada komponen logam.
Baca juga: 5 Barang Dapur yang Dapat Dibersihkan dengan Cuka
Terakhir, benda dan permukaan yang tidak boleh dibersihkan dengan cuka adalah membersihkan kotoran hewan peliharaan, terutama pada permukaan lembut, seperti karpet, furnitur berlapis kain, atau kasur.
Menurut Humane Society of the United States, penggunaan cuka pada kotoran hewan peliharaan tidak dianjurkan karena bau kimia yang kuat dapat mendorong hewan peliharaan untuk memperkuat tanda bau urine di area tersebut kembali.
Sebagai gantinya, gunakan bahan pembersih berbasis enzim untuk mengatasi kotoran hewan peliharaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.