Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatihan Pengelolaan Sampah Digelar di Desa Wisata Edelweiss

Kompas.com - 21/09/2023, 13:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT HM Sampoerna Tbk memberikan dan menanam bibit edelweiss di Desa Wisata Edelweiss di Desa Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (19/9/2023). Mereka juga melatih warga sekitar untuk mengelola tempat wisata yang mengedepankan zero waste demi mewujudkan pelestarian lingkungan.

Desa Edelweiss merupakan bagian dari potensi wisata Bromo yang menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan Indonesia.

Selain itu, keunikan aspek budaya masyarakat Wonokitri yang selama ini dikenal sangat guyub, rukun, dan menyatu dengan harmoni alam menjadi bagian tak terpisahkan dari pesona Desa Wisata Edelweiss.

Baca juga: Pelatihan Pengelolaan Sampah dan Bantuan Bibit Pohon Buah Diberikan di Pasuruan

Ilustrasi bunga edelweiss jawa (Anaphalis javanica). SHUTTERSTOCK/PINGERSTYLE STUDIO Ilustrasi bunga edelweiss jawa (Anaphalis javanica).

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparenkraf) telah menganugerahi Desa Wisata Edelweiss dengan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

Pemberian bibit Edelweiss diharapkan bisa terus menjaga kelestarian lingkungan serta memperkuat Desa Wonokitri sebagai kawasan wisata yang menarik bagi keluarga Indonesia.

Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ishak Danuningrat menuturkan, Sampoerna berkomitmen mendukung pengembangan ekonomi di Kabupaten Pasuruan melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center.

Ini termasuk di Desa Wisata Edelweiss yang masih terus menjaga kebudayaan serta sektor agribisnis.

Baca juga: Upaya Pelestarian Lingkungan lewat Pengelolaan Sampah di Bali Diapresiasi

Semua itu menjadi semangat dalam mempertahankan kebudayaan serta daya tarik wisata yang menyenangkan bagi keluarga Indonesia.

Ia berharap program ini dapat memanfaatkan potensi lokal di Pasuruan dalam mengembangkan desa wisata, dan di saat yang sama memberi manfaat dalam bentuk penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar. Ada kemandirian ekonomi serta pelestarian budaya dan lingkungan.

Ilustrasi tempat sampah, pengelolaan sampah.SHUTTERSTOCK/SKYLINES Ilustrasi tempat sampah, pengelolaan sampah.

“Kabupaten Pasuruan memiliki potensi yang besar bagi perekonomian daerah, khususnya untuk mengembangkan UMKM. Peran masyarakat, swasta, dan pemerintah yang bersinergi mendukung UMKM sangat penting untuk dapat mengembangkannya,” kata Ishak dalam siaran pers, Kamis (21/9/2023).

Para pengelola wisata di Desa Wisata Edelweiss juga mendapatkan pelatihan pengelolaan sampah dari Waste4Change, organisasi yang bergerak dalam pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Para peserta diajari cara memilah sampah di cafe, tempat wisata maupun rumah makan.

Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pupuk dari Sampah Dapur

Mereka dilatih untuk mengetahui perbedaan sampah yang bisa diolah dan tidak bisa diolah. Dengan memakai alat peraga, para peserta berlatih proses pemilahan sampah di tempat wisata dan tempat usaha.

“Di dapur warung atau cafe akan berbeda kalau kita bisa memilah sampah. Termasuk juga dapur tidak berbau kalau kita bisa cerdas dalam memilahnya,” kata Khairunnisa Yusmalina Humaam, fasilitator pelatihan dari Waste4Change.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com