Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini 7 Ciri Handuk Sudah Perlu Diganti dengan yang Baru

Kompas.com - 18/09/2023, 14:28 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Handuk adalah salah satu perlengkapan mandi yang selalu digunakan setiap harinya. Maka dari itu, kebersihan handuk juga harus rutin dibersihkan agar tetap nyaman saat digunakan.

Selain menjaga kebersihannya, handuk mandi juga perlu rutin diganti dengan yang baru. Tujuannya tentu saja agar handuk nyaman ketika digunakan dan bisa mengeringkan badan dengan maksimal.

Dilansir dari Better Homes & Gardens, Senin (18/9/2023), berikut ini beberapa ciri handuk sudah perlu diganti yang perlu diperhatikan.

Baca juga: 7 Tanda Perlu Mengganti Handuk

Handuk sudah tidak bisa menyerap air

Fungsi utama handuk yaitu untuk menyerap air setelah mandi. Jika fungsi ini sudah tidak ada, maka handuk sebaiknya segera diganti dengan yang baru.

CEO Weezie Towels, Lindsey Johnson mengatakan bahwa tanda-tanda handuk sudah harus diganti yaitu ketika daya serapnya sudah hilang.

Umur handuk sudah bertahun-tahun

Apabila dirawat dengan baik, handuk sebenarnya bisa dipakai sampai dua tahun. Namun, terkadang ada handuk yang mudah rusak.

Ilustrasi handuk.Shutterstock/New Africa Ilustrasi handuk.

Apabila umur handuk yang Anda miliki sudah bertahun-tahun, maka sebaiknya ganti perlengkapan mandi tersebut, meskipun belum terlalu rusak.

Baca juga: Perhatikan, 5 Tanda Harus Mengganti Handuk

Memiliki aroma tak sedap

Ciri handuk sudah perlu diganti yaitu terdapat aroma tak sedap yang tertinggal di handuk tersebut.

Aroma ini bisa terjadi karena penyimpanan handuk di tempat berventilasi buruk.

Jika aroma tersebut tidak hilang setelah dibersihkan, maka artinya handuk sudah perlu diganti dengan yang baru.

Menyebabkan gatal-gatal

Handuk adalah kain tebal yang digunakan untuk mengeringkan badan. Artinya, handuk akan bersentuhan langsung dengan kain.

Jika Anda merasa gatal-gatal setelah menggunakan handuk, mungkin sudah saatnya handuk perlu diganti.

Baca juga: 5 Tanda Handuk Mandi Sudah Tidak Perlu Digunakan Lagi

Daelin Arney dari Cozy Earth, menerangkan bahwa handuk bisa menyebabkan gatal akibat sisa minyak dari tubuh dan deterjen yang menumpuk dalam kain. Penumpukan ini bisa menyebabkan handuk menjadi kaku dan kasar.

Warnanya mulai pudar

Walaupun warna handuk tidak terlalu penting, namun perubahan warna pada handuk perlu diperhatikan. Sebab, salah satu ciri handuk sudah perlu diganti yaitu saat warnanya mulai pudar.

Apabila Anda memiliki handuk berwarna cerah dan saat ini sudah pudar, artinya handuk tersebut perlu diganti dengan yang baru.

Namun, jika Anda memiliki handuk berwarna putih dan mulai memudar, maka salah satu cara untuk mencerahkan warna handuk tersebut yaitu dengan mencucinya menggunakan pemutih.

Baca juga: 4 Penyebab Handuk Berubah Warna

Ilustrasi handuk bau karena jamur, handuk berjamur. SHUTTERSTOCK/DEUCEFLEUR Ilustrasi handuk bau karena jamur, handuk berjamur.

Terdapat bercak jamur

Tidak semua kamar mandi memiliki ventilasi baik. Kondisi ini bisa menyebabkan pertumbuhan jamur pada handuk.

Biasanya, tanda handuk berjamur yaitu terdapat bintik-bintik pada kain handuk. Jika melihat tanda ini di handuk yang Anda miliki, maka sebaiknya segera ganti dengan yang baru.

Untuk mencegah hal tersebut, Anda bisa membuka pintu kamar mandi agar cahaya dan udara dari luar kamar mandi bisa masuk ke dalam dan membuat kamar mandi tidak terlalu lembap.

Terdapat sobekan atau lubang

Terakhir, ciri handuk sudah perlu diganti yaitu terdapat bagian yang robek atau berlubang. Apabila Anda tidak ingin langsung membuangnya, maka handuk tersebut bisa dimanfaatkan untuk lap perabotan di rumah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com