Namun, sama pentingnya adalah panas matahari yang berpindah melalui radiasi. Suhu di luar bisa saja di bawah nol derajat Celsius.
Namun, jika sinar matahari masuk melalui jendela, panasnya akan memancar ke apa pun yang terkena sinar di dalam rumah. Begitu masuk, panas tersebut akan terperangkap di dalam.
Jadi, buka tirai untuk membiarkan sinar matahari langsung masuk, bahkan ketika cuaca sangat dingin. Pada musim panas, hindari sinar matahari langsung sebanyak mungkin, dari pagi hari.
Jika jendela terkena paparan sinar matahari yang intens dan berkepanjangan pada musim panas, pertimbangkan memasang layar surya atau peneduh untuk memblokir panas tersebut (peneduh eksterior adalah jenis yang paling efektif).
Baca juga: 5 Penyebab AC Bocor dan Cara Mengatasinya
Lampu pijar hanya menggunakan sekitar 10 persen energinya untuk menghasilkan cahaya; sisanya terbuang sebagai panas.
Jadi, tidak ada alasan untuk tidak beralih ke lampu LED. Lampu LED akan membantu menjaga rumah tetap sejuk serta menjadi cara menghemat tagihan listrik.
Baca juga: 7 Cara Menghemat Tagihan Listrik di Rumah
Saat pergi seharian, masuk akal menjaga panas pada suhu 14-15 derajat Celsius. Hal ini karena bahan dan benda-benda di dalam rumah akan mendingin pada suhu tersebut serta harus dipanaskan kembali saat Anda tiba di rumah dan menaikkan pengaturan termostat.
Sebaliknya, jika mematikan pemanas sepanjang hari, bahan-bahan rumah mungkin menjadi sangat dingin dan akan mempertahankan suhu dingin tersebut lebih lama setelah menaikkan panasnya.
Jika suhu dalam ruangan menjadi terlalu dingin, pipa-pipa bisa membeku. Mendinginkan rumah itu berbeda. Tidak ada salahnya membiarkan AC mati untuk waktu lama untuk menghemat listrik, memberi kenyamanan, dan pipa tidak akan pecah karena terlalu panas.
Saat AC dimatikan, benda-benda dan material di dalam rumah akan memanas, tetapi tidak sampai mendingin pada musim dingin. Ini juga berarti tidak akan ada banyak panas yang ditahan. Karena alasan ini, lebih efisien jika mematikan AC selama Anda pergi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.