Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2023, 15:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Best Life

JAKARTA, KOMPAS.com - Kain lap dapur sangat penting untuk dimiliki. Kain lap dapur bisa digunakan untuk mengeringkan piring, atau berfungsi ganda sebagai pelapis panci dan pembersih permukaan di dapur.

Pada akhirnya, tidak masalah bagaimana Anda menggunakannya, yang paling penting adalah seberapa sering Anda mencuci kain lap dapur.

Nah, seberapa sering kain lap dapur harus dicuci? Dikutip dari Best Life, Senin (24/7/2023), berikut penjelasannya.

Baca juga: Kain Pel Baru Harus Dicuci Sebelum Digunakan, Ini Sebabnya

Ilustrasi kain lap dapur. PIXABAY/CONGERDESIGN Ilustrasi kain lap dapur.

Kain lap dapur bisa menampung bakteri jahat

Penelitian telah menemukan bahwa kain yang kita simpan di dapur mungkin jauh lebih kotor daripada yang kita sadari.

Sebuah studi yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society for Microbiology pada tahun 2018 menunjukkan bahwa kain lap dapur dapat berkontribusi pada pertumbuhan patogen potensial yang menyebabkan keracunan makanan.

Menurut temuan dalam studi itu, hampir 50 persen kain lap dapur yang diuji positif untuk beberapa jenis pertumbuhan bakteri, dengan 36,7 persen pertumbuhan bakteri koliform (yang mungkin termasuk E.coli), dan 14,3 persen pertumbuhan Staphylococcus aureus, yang merupakan jenis infeksi staph.

Inilah mengapa sangat penting untuk mencuci kain lap dapur secara teratur, kata Francine L Shaw, pakar keamanan pangan dan CEO Savvy Food Safety, Inc.

Baca juga: Jangan Gunakan Kain Lap Basah untuk Membersihkan Sofa Kulit, Kenapa?

Jika kain lap dapur tidak cukup sering dicuci, dapat menjadi tempat berkembang biak kuman dan menimbulkan risiko kesehatan. Bakteri seperti E. coli, Salmonella, dan Staphylococcus aureus dapat tumbuh subur di handuk yang lembap dan kotor, tutur Shaw.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com