Sementara itu, pemutih non-klorin umumnya lebih lembut pada pakaian dan dapat digunakan untuk menghilangkan noda dari pakaian berwarna dan putih, ujar James Chandler, pendiri Laundry On Demand.
Pemutih jenis ini memiliki banyak nama berbeda yang digunakan oleh konsumen, seperti pemutih oksigen, pemutih peroksida, pemutih yang aman untuk warna, dan pemutih untuk semua kain.
Baca juga: Pemutih Klorin dan Pemutih Oksigen, Apa Perbedaannya?
Bahan aktif untuk produk ini biasanya adalah hidrogen peroksida, natrium perborat, atau natrium perkarbonat.
Produk pemutih menyertakan instruksi penggunaan yang penting untuk diikuti demi kemanjuran dan keamanan, sebut Chandler.
Namun, Anda dapat menyesuaikan jumlah pemutih yang Anda gunakan tergantung pada faktor-faktor seperti jenis mesin cuci, ukuran muatan, tingkat kekotoran, dan kualitas air.
Pakaian yang lebih kotor, jumlah cucian yang lebih banyak, dan air yang keras adalah situasi di mana Anda akan meningkatkan jumlah pemutih di atas jumlah minimum yang disarankan, tutur Gagliardi.
Baca juga: Jangan Gunakan Pemutih untuk Membersihkan Permukaan Kayu, Kenapa?
Misalnya, dalam mesin cuci standar, Anda akan menambahkan setengah cangkir pemutih biasa ke muatan yang sedikit kotor atau sedikit, dan dua per tiga cangkir untuk cucian yang sangat kotor atau banyak.
Mesin cuci efisiensi tinggi biasanya memerlukan penambahan pemutih biasa ke mesin cuci menggunakan dispenser pemutih, yang membatasi jumlah pemutih yang dapat Anda tambahkan, sehingga sulit untuk menyesuaikan jumlah pemutih secara manual untuk beban tanah.
Untuk praktik terbaik, isi dispenser hingga garis pengisian maksimal, dan untuk cucian yang sangat kotor, pertimbangkan beban yang lebih kecil.