Materi partikulat mencakup semua hal jahat seperti debu, bulu hewan peliharaan, serbuk sari, bakteri, virus, dan produk sampingan dari kebakaran hutan dan kebakaran dapur.
Partikel kasar (hingga 10 mikron, atau PM10), seperti debu dan serbuk sari, mengiritasi saluran napas saat Anda menghirupnya. Partikel yang lebih halus (hingga 2,5 mikron, PM2.5), yang dapat diamati sebagai kabut, dapat menempel di paru-paru dan memasuki aliran darah Anda.
Tingkat tinggi partikel ini telah dikaitkan dengan berbagai efek kesehatan, termasuk penurunan fungsi paru-paru, serangan jantung, dan detak jantung tidak teratur.
Baca juga: 5 Manfaat Kesehatan yang Didapat dari Menggunakan Air Purifier
Sementara itu, partikel sangat halus (0,1 mikron) termasuk bahan partikulat yang bahkan lebih halus dari emisi kendaraan dan virus.
Di antara gas yang dipancarkan oleh cairan dan padatan sehari-hari di sekitar rumah, senyawa organik yang mudah menguap (VOC) menjadi perhatian khusus.
Biasanya Anda tidak dapat melihatnya, tetapi Anda sering dapat mencium baunya saat menggunakan semprotan rambut, mengecat rumah, memasang karpet baru, mengecat kuku, atau menggunakan bahan pembersih dan pestisida.
VOC ini dapat menyebabkan iritasi mata, hidung dan tenggorokan, sakit kepala, mual atau pusing. Efek kesehatan juga dapat mencakup kerusakan hati, ginjal atau sistem saraf serta gangguan memori.
Baca juga: Ketahui Tempat Terbaik Meletakkan Air Purifier, Jangan Asal Simpan