JAKARTA, KOMPAS.com - Sugar glider menjadi hewan yang kini banyak dipelihara sejak terakhir belakangan ini. Sugar glider adalah hewan berkantung yang unik dan menarik.
Dengan ukurannya yang kecil, gaya hidup di pepohonan, dan kebiasaan mencari makan pada malam hari, hewan ini memiliki banyak kemiripan dengan hewan berkantung lainnya, seperti kanggur, koala, dan oposum.
Baca juga: Ingin Memelihara Sugar Glider? Ketahui Dulu Siklus dan Usia Hidupnya
Namun, hal yang membuat sugar glider berbeda dengan hewan lain adalah kemampuannya yang luar biasa untuk meluncur di udara menggunakan selaput elastis yang memanjang dari anggota tubuhnya.
Kemampuan meluncur ini memungkinkan sugar glider bergerak cepat dan anggun di antara pepohonan, membuatnya menjadi navigator yang ahli di kanopi hutan.
Ada banyak pertanyaan tentang sugar glider sebelum memeliharanya, salah satunya perilaku tidur selain makanan sugar glider.
Apakah makhluk menggemaskan ini lebih banyak beraktivitas pada siang hari (diurnal) atau hewan nokturnal, yang berarti aktif pada malam hari?
Baca juga: 10 Fakta Menarik Sugar Glider, Bersuara Keras dan Bisa Membeku
Sugar glider tidur sekitar 15 jam dalam siklus 24 jam. Penelitian ilmiah menunjukkan sugar glider menunjukkan pola tidur nokturnal dan diurnal yang bergantung pada tingkat cahaya serta interaksi sosial.
Sebagai contoh, sugar glider sering beristirahat pada siang hari di tempat gelap dan sunyi agar tidak terlihat predator.
Namun, pada malam hari, banyak dari sugar glider ini menjadi lebih aktif serta mencari makanan favorit mereka seperti getah dan nektar.
Namun, sugar glider tidur siang sejenak pada jam-jam tergelap dengan aktivitas paling banyak setelah matahari terbenam dan sesaat sebelum matahari terbit.
Pola aktivitas ini cenderung lebih jelas selama musim kawin atau saat membesarkan anak-anak mereka.
Baca juga: Mengenal Sugar Glider, Bisakah Menjadikannya Sebagai Hewan Peliharaan?
Sugar glider adalah hewan nokturnal, yang berarti umumnya lebih suka terjaga sepanjang malam dan tidur pada siang hari.
Namun, Anda dapat melatih mereka beradaptasi dengan jadwal tidur Anda, yang mungkin tidak sesuai dengan kepentingan mereka dari sudut pandang biologis.
Penelitian menunjukkan penangkaran dapat mengganggu pola tidur sugar glider standar, yang menyebabkan perubahan kimiawi otak dan perilaku.
Sebagai contoh, sugar glider dalam penangkaran lebih aktif pada siang hari daripada hewan yang berada di alam liar. Perilaku ini mungkin sebagai respons terhadap peningkatan tingkat stres atau kondisi lingkungan yang berbeda.
Untuk membantu memastikan pola tidur sugar glider cukup, Anda harus menyediakan tempat aman untuk beristirahat tanpa gangguan.
Sangat penting meminimalkan gangguan eksternal, seperti cahaya terang dan penanganan yang berlebihan. Memahami biologi sugar glider dan memberikan perawatan tepat dapat membantu hewan-hewan ini berkembang secara fisik serta psikologis.
Baca juga: Ingin Memelihara Musang? Ketahui Dulu 7 Hal Ini
Berdasarkan penelitian saat ini, jawabannya adalah ya. Paparan cahaya terang dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan mata pada sugar glider dan berdampak pada aktivitas dan siklus tidurnya.
Penting diingat, sugar glider adalah hewan liar dan harus diperlakukan seperti itu, bahkan jika hidup di penangkaran.
Jadi, jika Anda berpikir memelihara sugar glider atau sudah memilikinya, pelajari cara merawatnya dengan benar, termasuk memilih bola lampu yang tepat untuk menerangi rumah mereka.
Jauhi sumber cahaya biru karena sangat mengganggu, membuat stres, serta berpotensi membahayakan kesehatan sugar glider.
Cahaya merah juga mengganggu, tetapi pada tingkat lebih rendah daripada cahaya biru. Pilihan terbaik adalah pencahayaan inframerah (IR), yang tidak memiliki efek buruk pada perilaku sugar glider.
Jadi, jika Anda ingin merawat sugar glider dengan baik, pilih jenis cahaya yang tepat di dalam dan di dekat kandangnya.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Musang yang Perlu Diketahui Sebelum Memeliharanya
Dengan mata besar dan menonjol yang terbuka lebar di wajah mungilnya, sugar glider dapat dengan mudah melihat sekelilingnya dengan bidang pandang yang luas.
Penglihatan nokturnal mereka yang sangat baik memungkinkan sugar glider menavigasi dan mencari makanan pada malam hari.
Mata sugar glider berwarna coklat tua, tetapi mereka melihat dunia hanya dalam nuansa abu-abu dengan kemampuan tambahan untuk mendeteksi warna merah.
Baca juga: 7 Fakta Menarik Anjing Havanese, Sempat Tersisa 11 Ekor
Selain itu, sugar glider dapat mengeluarkan zat seperti susu dari saluran air matanya untuk membantu membersihkan dan merawat mata mereka.
Sugar glider memiliki penglihatan yang beradaptasi sempurna untuk menavigasi dan berkembang pada malam hari di alam liar.
Selain indra penglihatannya yang tajam dan gerakannya yang lincah, sugar glider juga memiliki indra penciuman mereka yang tajam.
Indera penciuman ini sangat penting dalam membantu sugar glider menemukan makanan, mendeteksi predator, serta mengenali anggota keluarga lainnya.
Sugar glider menggunakan hidungnya yang sangat sensitif untuk melacak buah dan getah yang matang, yang merupakan bagian besar dari makanan mereka.
Pada malam hari, sugar glider dapat menggunakan aroma untuk mendeteksi hewan yang bersembunyi di bawah tanah.
Selain mencari makan, indra penciuman membantu melindungi dugar glider dari predator nokturnal. Dengan merasakan bau di lingkungan sebelum menjelajah ke tempat terbuka, sugar glider dapat menghindari konfrontasi dengan predator seperti burung dan ular.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.