Secara keseluruhan, kucing Siam betina seringkali berperilaku lebih baik secara alami daripada kucing jantan.
Tidak ada penyakit spesifik yang terkait dengan kucing Siam betina selain penyakit pada saluran reproduksi.
Baca juga: Kenapa Kucing Berguling-guling Setelah Kawin? Ini Penyebabnya
Kucing Siam berisiko lebih tinggi terkena berbagai jenis kanker daripada banyak ras kucing lainnya, yang menyebabkan kanker pada organ reproduksi, seperti kanker ovarium atau payudara.
Seperti kucing jantan, ada baiknya kucing Siam betina disteril sekitar usia enam bulan. Ini akan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan perilaku tidak menyenangkan yang menyertai siklus birahi.
Jika Anda berniat menjaga keutuhan kucing betina untuk tujuan pembibitan, konsultasikan dengan dokter hewan.
Anda juga harus memeriksakan kucing menyeluruh setiap beberapa minggu untuk memastikan tidak ada kelainan yang mencolok pada kelenjar susu dan tidak ada cairan berdarah atau bernanah dari vagina.
Baca juga: Kucing British Shorthair Vs American Shorthair, Apa Bedanya?
Pertimbangan terbesar adalah menentukan tingkat kebutuhan yang Anda cari pada seekor kucing. Kuing Siam jantan cocok di rumah tempat orang bekerja dari rumah, pensiun, atau berada di rumah untuk sebagian besar hari.
Kucing Siam betina mungkin lebih nyaman di rumah tempat orang menghabiskan waktu jauh, memberi mereka waktu sendiri.
Dari segi kesehatan, ada beberapa kondisi serius yang membuat kucing Siam secara genetik rentan berkembang. Penting untuk memahami risiko ini sebelum memilih kucing ini dan sebelum membiakkannya.