Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2023, 12:07 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran rumah merupakan risiko utama yang terjadi bila sistem kelistrikan bermasalah atau mengalami korsleting listrik

Tak sampai di situ, korsleting listrik juga bisa mendatangkan risiko bahaya atau kecelakaan bagi anggota keluarga di rumah seperti tersentrum, cedera, hingga kematian. 

Baca juga: 5 Cara Menjaga Keamanan Listrik di Rumah

Menurut data Electrical Safety Foundation International (ESFI), permasalahan listrik  menyebabkan sekitar 51 ribu kebakaran rumah setiap tahun, hampir 500 kematian, lebih dari 1.400 cedera, dan kerusakan properti senilai US$1,3 miliar. 

Karena itu, risiko kebakaran listrik di rumah tidak boleh dianggap remeh dan pencegahan harus menjadi prioritas utama. 

Namun, kenyataannya banyak pemilik rumah atau properti yang masih menganggap enteng masalah listrik di rumah. 

Nah, dilansir dari Homee, Rabu (4/1/2023), berikut beberapa cara mencegah korsleting listrik di rumah. 

Baca juga: Catat, Ini Suhu AC Terbaik untuk Menghemat Biaya Listrik 

Periksa kabel kistrik

Ilustrasi meteran listrik konvensional yang bakal digantikan dengan Smart Meter PLN.Shutterstock/Sunshine Studio Ilustrasi meteran listrik konvensional yang bakal digantikan dengan Smart Meter PLN.
Ketika mempertimbangkan penyebab kebakaran listrik dan metode pencegahannya, salah satu masalah terbesar adalah kabel listrik yang usang, baik untuk peralatan listrik maupun sistem kelistrikan rumah.

Memeriksa kabel peralatan lebih mudah ditemukan. Luangkan waktu untuk memeriksa kabel listrik peralatan rumah tangga guna mencari tanda-tanda kerusakan.

Lakukan setiap beberapa bulan sekali untuk membantu mengidentifikasi risiko kebakaran listrik.

Ketika memeriksa kabel, perhatikan kerusakan pada selubungnya, terutama kerusakan yang mengakibatkan kabel terbuka.

Jika isolasi di antara kabel-kabel hilang, kabel-kabel tersebut dapat melakukan kontak langsung dan memicu kebakaran listrik.

Melepas kabel yang rusak ini dan menggantinya adalah suatu keharusan untuk mencegah kebakaran rumah. 

Baca juga: Plus Minus Kompor Gas, Induksi, dan Listrik, Mana Terbaik untuk Dapur?

Mencegah outlet kelebihan beban

Ilustrasi stopkontak.SHUTTERSTOCK / marketlan Ilustrasi stopkontak.
Penyebab kebakaran listrik lainnya adalah kelebihan beban dari satu sirkuit dengan terlalu banyak peralatan.

Biasanya, stopkontak tipikal hanya memungkinkan dua peralatan untuk dicolokkan sekaligus. Namun, banyak pelindung lonjakan arus menyediakan colokan ekstra untuk memasang lebih banyak peralatan.

Jika terlalu banyak peralatan berada di sirkuit yang sama sekaligus, stopkontak dapat kelebihan beban, yang akhirnya menyebabkannya meledak menjadi hujan percikan api, yang memicu kebakaran rumah.

Jadi, cara mencegah korsleting listrik adalah jangan mencolokkan terlalu banyak peralatan ke dalam satu stopkontak. 

Baca juga: 7 Tanda Listrik di Rumah Bermasalah, Bisa Berisiko Kebakaran 

Pekerjakan teknisi listrik untuk melakukan inspeksi

Salah satu strategi pencegahan kebakaran terbaik yang dapat dilakukan adalah meminta ahli listrik profesional memeriksa sistem kelistrikan bangunan.

Seorang ahli listrik berlisensi memiliki alat dan pengalaman tepat untuk secara akurat mendiagnosis masalah besar apa pun yang dapat menyebabkan kebakaran listrik. 

Pemeriksaan kelistrikan di rumah secara menyeluruh perlu dilakukan setiap beberapa tahun sekali atau jika melihat tanda-tanda peringatan berikut: 

Baca juga: 8 Peralatan Elektronik Rumah Tangga yang Menghabiskan Banyak Listrik 

1. Lampu sering berkedip (bukan karena kerusakan kabel listrik setempat).

2. Sering terjadi pemadaman listrik/pemutus sirkuit.

3. Bau seperti ozon.

Jika memperhatikan tanda-tanda peringatan ini, sudah saatnya mencari teknisi listrik untuk melakukan pemeriksaan dan perbaikan. Nah, itu dia cara mencegah korsleting listrik di rumah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com