Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Material Bangunan yang Dapat Menyejukkan Rumah

Kompas.com - 09/12/2022, 16:35 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - AC atau pendingin ruang menjadi peralatan paling diandalkan untuk menyejukkan rumah saat panas.

Namun, penggunaan AC yang terlalu lama dapat meningkatkan tagihan listrik serta  berdampak buruk pada lingkungan. 

Baca juga: Bahan Bangunan Ringan Dapat Kurangi Risiko Reruntuhan Gempa

Menghitung 10 persen dari konsumsi energi global saat ini, penggunaan AC pada 2016 saja bertanggung jawab atas 1.045 metrik ton emisi CO2.

Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat dengan Badan Energi Internasional memperkirakan bahwa penggunaan AC akan mencapai 37 persen dari total kebutuhan energi dunia pada 2050. 

Unit AC sangat berbahaya karena mengandalkan zat pendingin yang disebut Hydrofluorocarbon (HFC). Zat HFC hanya menyumbang 1 persen dari semua emisi gas rumah kaca serta ribuan kali lebih kuat daripada karbon dioksida.

Untuk mengurangi penggunaan AC, Anda dapat merancang hunian yang sejuk. Dilansir dari ArchDaily, Jumat (9/12/2022), berikut beberapa material yang dapat membuat rumah terasa sejuk. 

Baca juga: Ragam Bahan Bangunan yang Dapat Membahayakan Kesehatan  

Massa termal dan isolasi

Ilustrasi ruang keluarga menggunakan bilah kayu pada dinding.Shutterstock/KUPRYNENKO ANDRII Ilustrasi ruang keluarga menggunakan bilah kayu pada dinding.
Material padat, seperti batu, beton, dan tanah, dapat berfungsi sebagai insulasi panas yang baik.

Ini secara bergantian dapat konduktivitas termal yang baik (kemampuan melepaskan kembali pendinginan pasif), kelambatan termal (transmisi panas lambat), reflektivitas rendah (redistribusi panas lebih rendah), dan kapasitas panas volumetrik tinggi (kemampuan tinggi untuk menyimpan panas).

Ketika bahan semacam itu digunakan dalam jumlah besar, kualitas insularnya menjadi sangat kuat. 

Baca juga: Bahan Bangunan Ramah Lingkungan, Apa Manfaatnya untuk Pemilik Rumah?

Bahan alami

Selain dinding beton yang tebal, material yang dapat menahan panas menggunakan elemen alami seperti atap hijau atau dinding yang ditumbuhi tanaman ivy.

Atap hijau tidak hanya menyenangkan secara estetika, tetapi juga memberikan keteduhan, menghilangkan panas dari udara, dan menurunkan suhu atap. 

Memasukkan air ke bangunan juga dapat mendinginkan rumah melalui penguapan dan aliran udara, bergantung pada iklim.

Metodologi ini telah dikenal sejak orang Romawi, yang sering mendesain rumah mereka di sekitar kolam halaman tengah. 

Baca juga: 4 Masalah yang Timbul Saat Menggunakan Bahan Bangunan Kualitas Rendah 

Bahan dan penempatan jendela

Ilustrasi ruang keluarga bernuasa putih, ilustrasi ruang tamu terbuka.SHUTTERSTOCK/2M media Ilustrasi ruang keluarga bernuasa putih, ilustrasi ruang tamu terbuka.
Atap hijau dan fitur air mungkin tampak berlebihan bagi rata-rata pemilik rumah, tetapi pendinginan pasif juga semudah memilih kaca yang tepat untuk jendela bangunan.

Semakin rendah koefisien perolehan panas matahari (SHGC) kaca, semakin sedikit panas yang dipancarkannya dan semakin dingin bangunannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com