Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kesalahan Mencuci Handuk yang Bikin Kumal, Kasar, dan Bau

Kompas.com - 07/12/2022, 09:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika Anda pernah mengunjungi spa, ada tumpukan handuk putih. Handuk-handuk itu bebas noda, lembut, berbau segar, dan tentu saja bersih.

Sentuhan handuk mandi yang lembut dan halus setelah mandi atau berendam air hangat adalah yang terbaik. Namun, jika handuk kotor, kasar, kumal, dan berbau agak aneh, itu mungkin karena rutinitas mencuci Anda.

Dikutip dari Real Simple, Rabu (7/12/2022), mencuci dan mengeringkan handuk secara tidak benar dapat menyebabkan perubahan warna, perubahan tekstur, dan bau.

Baca juga: Perhatikan, Ini Manfaat Menggunakan Handuk Warna Putih

Ilustrasi mencuci handuk. SHUTTERSTOCK/BRIZMAKER Ilustrasi mencuci handuk.

Berikut beberapa kesalahan mencuci handuk mandi dan solusinya.

1. Memilih deterjen yang salah

Handuk mandi digunakan pada bagian paling intim dari tubuh kita dan dapat menjebak kotoran dan bakteri tubuh. Untuk menghilangkan minyak tubuh dan kotoran, Anda memerlukan deterjen tertentu.

Luangkan waktu untuk membaca label untuk memastikan deterjen memiliki beberapa enzim seperti protease, amilase, selulase dalam daftar bahannya. Enzim memecah minyak dan noda sehingga dapat dibilas dengan air cucian.

2. Menggunakan pelembut pakaian

Jika handuk tidak bersih selama siklus pencucian, menambahkan pelembut pakaian ke dalam siklus pembilasan akan menjebak kotoran di dalam serat. Ini akan membuat handuk menjadi kotor.

Baca juga: Cegah Penyakit, Hindari Menaruh Handuk di Kamar Mandi

Pewangi dan pelembut pakaian berbau harum untuk sementara waktu, namun selain tanah, residunya juga memerangkap bakteri penyebab bau yang muncul kembali saat handuk menjadi lembap.

Selain itu, pelembut kain melapisi serat, menyebabkan handuk menjadi kurang menyerap. Alih-alih pelembut kain, gunakan satu cangkir cuka putih sulingan dalam siklus pembilasan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com