JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam proses membangun maupun merenovasi rumah, ada dua macam upah yang perlu diterapkan dalam membayar tukang, yakni sistem harian maupun borongan.
Dari dua pilihan tersebut, tidak sedikit orang lebih menyarankan untuk menggunakan tukang sistem borongan, tetapi banyak pula yang justru mengimbau agar memilih tukang harian.
Lantas, mana yang lebih baik untuk dipilih, tukang harian atau borongan? Apa kelebihan dan kekurangan dari keduanya?
Baca juga: Tak Perlu Tukang, 4 Pekerjaan Ini Seharusnya Bisa Dilakukan Sendiri
Dikutip dari akun Instagram @ckskontraktor, Selasa (6/12/2022), berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari tukang harian maupun tukang borongan.
Tukang harian dikenal punya spesialisasi, seperti tukang khusus lantai parket, pengerjaan keramik, plafon, atau plesteran.
Mereka dibayar per hari kerja sehingga termotivasi untuk mengerjakan setiap bagian proyek bangunan secara cermat, detail, dan rapi.
Selain cenderung lebih mahal, ada banyak cerita tentang tukang harian yang sengaja memperlambat ritme kerja demi mengantongi uang lebih banyak dari pengguna jasa.
Baca juga: Ingin Memperbaiki Atap Rumah Tanpa Bantuan Tukang? Perhatikan Hal Ini
Tapi, kamu bisa menyiasatinya dengan membuat kesepakatan kerja yang jelas sejak awal, terutama terkait batas waktu pengerjaan pembangunan atau renovasi rumah.
Hitung tentang waktu pengerjaan tersebut sesuai dengan beban kerja yang memang ditanggung tukang harian.