Selain berfungsi membersihkan bulunya, air liur kucing juga memiliki fungsi sebagai antiseptik luka yang dialaminya.
Air liur kucing mengandung zat bernama histatin yang berfungsi sebagai penyembuh luka dengan memperbarui sel kulit.
Bekas jilatan air liur pada permukaan kulit akan membantu membentuk senyawa nitrat oksida.
Nitrat oksida menghalangi infeksi dan mencegah tumbuhnya kuman di sekitar luka.
Baca juga: Kenapa Salah Satu Mata Kucing Lebih Berair?
Sama seperti manusia, air liur kucing juga mengandung bakteri, tetapi umumnya tidak berbahaya.
Selama merasa sehat dan tidak sakit, kamu boleh membiarkan kucing peliharaanmu menjilati kulit tubuhmu. Tapi, perhatikan kondisi kesehatan kucing.
Jika kucingmu menunjukkan gejala air liur berlebih dan ia menjilatmu, segera cuci area bekas jilatannya dengan sabun.
Kucing yang sedang sakit umumnya mengalami infeksi kuman, termasuk kuman dalam air liurnya.
Jadi, jumlah kuman dalam air liur kucing ini akan meningkat dan bisa membahayakan kesehatan.
Baca juga: 6 Penyebab Kucing Peliharaan Mengeluarkan Banyak Air Liur
Contohnya adalah bakteri Pasteurella multocida, yang biasa ditemukan di air liur hewan dan manusia.
Dalam jumlah normal, bakteri ini tidak berbahaya, malah membantu meningkatkan imunitas kita.
Tapi, jika kucingmu sedang sakit menjilatmu, jumlah bakteri ini akan meningkat drastis.
Jika bekas jilatan kucing tidak segera dicuci atau dibersihkan, bakteri dari air liurnya akan membahayakan kesehatanmu.