Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Gorden Tembus Pandang Tidak Cocok untuk Kamar Tidur?

Kompas.com - 24/11/2022, 10:55 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi gorden bermotif di kamar tidur. SHUTTERSTOCK/MIKE HIGGINSON Ilustrasi gorden bermotif di kamar tidur.

Jika cahaya terus-menerus mengganggu siklus ini, produksi melatonin otak terganggu, mengakibatkan malam yang gelisah dan kualitas tidur yang buruk. Selain itu, tirai gelap dapat membantu menghalangi cahaya dari lampu jalan, bulan, dan bahkan sinar matahari pagi, yang dapat mengganggu istirahat.

Pilihan gorden lain untuk kamar tidur

Sebagian besar tirai tipis terbuat dari bahan seperti poliester, linen, dan voile, semua kain yang sangat tipis bagus untuk membiarkan cahaya masuk sambil tetap menyebarkannya.

 

Baca juga: Cara Memilih Gorden Kamar Tidur Menurut Para Desainer

Namun, di kamar tidur, lebih baik memilih tirai anti tembus pandang yang lebih tebal dengan tenunan yang rapat. Ini akan mencegah cahaya apa pun masuk, memungkinkan Anda untuk beristirahat dengan tenang sepanjang malam.

Jika Anda masih belum siap untuk menghilangkan tampilan lapang, gorden berlapis bisa menjadi pilihan bagus lainnya.

Pada siang hari, Anda masih dapat mempertahankan tampilan semilir dan cerah serta menghadirkan cahaya alami ke ruangan Anda, tetapi pada malam hari, Anda dapat menutup bagian yang lebih berat untuk tidur yang lebih nyenyak. 

Dengan dorongan baru-baru ini untuk kesehatan dan kebugaran serta desain interior, sangat menggoda untuk memprioritaskan manfaat cahaya alami di semua ruangan, tetapi kamar tidur harus menjadi pengecualian dari aturan ini.

Baca juga: Cara Simpel Mencuci Gorden agar Kembali Bersih Seperti Baru

Tidur juga penting untuk kesehatan mental, dan memilih gorden yang tepat untuk ruang ini dapat membuat istirahat berkualitas tinggi menjadi mudah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com