JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar masyarakat Indonesia telah memiliki akses terhadap air minum. Namun, apakah akses air minum tersebut aman untuk dikonsumsi?
Berdasarkan penelitian kualitas air di Indonesia, estimasi akses air minum aman nasional hanya sekitar 7 persen di tahun 2015, menurut Direktorat Perkotaan, Perumahan dan Permukiman Kementerian PPN/Bappenas, dan meningkat menjadi 11,9 persen pada tahun 2020.
Akses air minum dapat dikatakan aman jika memenuhi faktor aksesibilitas, kuantitas, kontinuitas, dan kualitas sesuai Permenkes Nomor 492 Tahun 2010.
Baca juga: Coway Bantu IPB Hadirkan Air Minum Bersih dan Udara Berkualitas
Namun, hanya sebagian kecil masyarakat Indonesia yang dapat mengakses air minum berkualitas. Tantangan ini menarik perhatian PT Coway International Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Coway berkolaborasi dengan Fakultas Teknik Sipil & Lingkungan (FTSL) Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam pembentukan Coway Water Quality Laboratory.
Ini adalah laboratorium internal yang memfasilitasi pengecekan kualitas air untuk calon pelanggan dan pemantauan kualitas air untuk pelanggan yang sudah menggunakan pemurni air (water purifier) Coway.
Analisis kualitas air minum di Coway Water Quality Laboratory mengacu kepada Permenkes Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum yang mencakup parameter fisik, kimiawi dan mikrobiologi.
Baca juga: Cara Menghilangkan Rasa Sabun dari Botol Air Minum
Fasilitas ini akan menunjang Coway untuk membantu konsumen dalam menentukan keputusan pada saat pra pemasangan water purifier Coway dan layanan tambahan yang diperlukan.
Health Planner Coway yang telah dilatih akan mengambil sampel dari rumah pelanggan dengan menggunakan sampling kit khusus dari Coway Water Quality Laboratory untuk kemudian dilakukan pengujian.