Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyakit yang Bisa Mengancam Hewan Peliharaan Saat Musim Hujan

Kompas.com - 09/11/2022, 18:45 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim hujan sering kali dikaitkan musim berbagai penyakit yang mengancam manusia.

Namun, selain manusia, musim hujan juga mengundang penyakit bagi hewan peliharaan di rumah.

Rita Domínguez, seorang dokter hewan Royal Canin, menjelaskan bahwa penyakit kulit dan pernapasan adalah dua penyakit yang paling umum terjadi pada hewan peliharaan selama musim hujan.

Baca juga: Ketahui, Ini Respons yang Dialami Kucing Saat Merasa Sakit

Dilansir dari El Universal, Rabu (9/11/2022), berikut ini adalah lima penyakit yang dapat mengancam hewan peliharaan saat musim hujan.

Sediakan tempat istirahat yang nyaman ketika kucing tengah flu, agar sistem imunnya meningkat dan bisa melawan infeksi virus.Unsplash/Linh Nguyen Sediakan tempat istirahat yang nyaman ketika kucing tengah flu, agar sistem imunnya meningkat dan bisa melawan infeksi virus.
Jamur

Salah satu masalah utama yang muncul dengan hujan adalah kasus jamur. Penyakit ini timbul ketika anjing maupun kucing berjalan di tengah hujan atau di taman basah dan tidak dikeringkan dengan baik setelahnya.

Jika memelihara anjing dan kucing berbulu panjang atau memiliki kulit sensitif (seperti anjing dengan kulit berkerut), kamu harus merawatnya secara khusus.

Gigitan pinjal atau kutu

Kedua parasit ini memang ada sepanjang tahun. Tapi, pada musim hujan pertahanan hewan peliharaan dapat menurun karena dingin dan lembap.

Baca juga: 5 Penyebab Kucing Rumahan Bisa Terkena Kutu

Oleh karena itu, kulit mereka lebih rentan terhadap serangan pinjal maupun kutu dan reaksi alergi pada kulit mereka akibat gigitan.

Kennel cough (batuk kennel)

 

Ilustrasi anjing, anjing ketakutan dan fobia, anjing sakitUnsplash/Ruby Schmank Ilustrasi anjing, anjing ketakutan dan fobia, anjing sakit
Faktor-faktor seperti hujan dan kelembapan (ditambah faktor lain seperti pertahanan tubuh yang rendah dan stres) dapat mengembangkan penyakit yang dikenal sebagai kennel cough atau batuk kennel pada anjing.

Hal ini disebabkan oleh bakteri yang ditemukan secara alami pada anjing, ditambah faktor-faktor yang disebutkan sebelumnya yang menjadi patogen.

Gejala dari kennel cough adalah keluarnya cairan yang banyak dan transparan dari hidung, batuk, kurang nafsu makan, dehidrasi, dan krusta atau koreng.

Distemper

Baca juga: 5 Cara Efektif Menjaga Kesehatan Kucing agar Tidak Mudah Sakit

Meskipun banyak orang mengira ini adalah penyakit eksklusif untuk anak anjing, spesialis mengatakan bahwa saat ini virus canine morbillivirus (virus penyebab distemper) menyerang anjing dewasa, terutama manula.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, musim hujan menurunkan pertahanan hewan peliharaan sehingga anjing senior dapat rentan terhadap virus canine morbillivirus, yang sama agresifnya dengan yang menyerang anak anjing.

Masalah usus

Meskipun jauh lebih jarang, masalah usus bisa terjadi karena hewan peliharaan yang meminum air dari genangan air.

Genangan air dapat mengandung berbagai macam mikroorganisme patogen sehingga penting untuk diawasi saat hewan peliharaan keluar.

Catatan

Baca juga: 5 Tips Meningkatkan Kesehatan Usus Kucing

Untuk mencegah salah satu dari penyakit di atas, Domínguez merekomendasikan untuk memperkuat sistem kekebalan hewan peliharaan melalui pola makan yang baik dan sehat yang memasok banyak nutrisi.

 

Dia juga mengatakan bahwa penting untuk mengeringkan bulu dan telapak kaki hewan peliharaan dengan baik apabila mereka basah karena hujan, atau memijak lantai yang basah saat berjalan-jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com