Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Warna yang Dapat Membuat Depresi Menurut Desainer Interior

Kompas.com - 11/10/2022, 12:15 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warna tak hanya dapat membuat suasana hati gembira atau tenang, namun ada beberapa warna yang dapat merusak suasana hati seseorang yang ada di dalam ruangan tersebut.

Meskipun orang sering memilih warna cat berdasarkan preferensi pribadi atau untuk berkoordinasi dengan bagian lain di dalam ruangan, penting juga untuk mempertimbangkan bagaimana warna memengaruhi emosi Anda.

Dilansir Real Simple, Selasa (11/10/2022) Jenni Gamble dari firma desain Gamble yang berbasis di San Francisco, menjelaskan, beberapa warna, seperti abu-abu tua, benar-benar dapat menurunkan suasana hati Anda setelah hari yang panjang atau menegangkan, dan memainkan emosi seperti kelelahan, depresi, atau kehilangan arah.

Baca juga: Ini Warna-warna Cat yang Tidak Dianjurkan Untuk Rumah

Ilustrasi ruang keluarga dengan nuansa warna kuning, ilustrasi meja nesting di ruang keluarga. SHUTTERSTOCK/PIXEL-SHOT Ilustrasi ruang keluarga dengan nuansa warna kuning, ilustrasi meja nesting di ruang keluarga.

Berikut beberapa warna yang dapat merusak suasana hati dan harus dihindari di dalam rumah. 

1. Kuning cerah

Warna kuning cerah bisa membuat sebagian orang merasa cemas.

Shea McGee dari Studio McGee, mengatakan, meskipun kuning pasti memiliki kualitas yang hebat, jika warnanya cerah, maka bisa terasa terlalu agresif dan berlebihan di sebuah ruangan.

2. Merah marun 

Meskipun warna merah marun atau anggur menjadi warna yang disukai banyak orang, namun ketika warna mengandung kombinasi warna merah yang dominan dapat meningkatkan tingkat kecemasan atau kemarahan.

Baca juga: 4 Warna Cat yang Harus Dihindari di Dapur Menurut Desainer Interior

Selain itu, karena ini adalah warna hangat dengan sedikit warna hitam, itu bisa membuat ruangan terasa lebih kecil.

3. Emas

Tahan keinginan untuk mengikuti tren musiman, seperti warna emas cerah.

 

Terlalu banyak intensitas visual dapat merangsang pikiran kita secara berlebihan dan membuat kita pusing, ujar Sarah Barnard dari Sarah Barnard Design.

Ilustrasi seprai warna coklat. SHUTTERSTOCK/NEW AFRICA Ilustrasi seprai warna coklat.

4. Coklat tua

Jika Anda mempertimbangkan untuk mengecat ruangan dengan warna coklat, perbedaan antara efek menenangkan dan efek depresi terletak pada bayangannya.

 

Baca juga: Catat, Ini Warna yang Harus Dihindari untuk Pintu Depan Rumah

Warna yang lebih gelap dapat menghasilkan efek seperti gua di ruangan yang dapat terasa suram dan menurunkan tingkat energi, jelas Katie Hodges dari Katie Hodges Design.

Simpan warna coklat tua untuk warna aksen, dan geser opsi yang lebih terang di dinding.

5. Pink pastel jika tidak diaplikasikan dengan benar

Menemukan warna pink lembut bisa jadi menantang. Melanie Burstin dari Homepolish mengatakan, warna pastel yang dibuat dengan salah dapat mengurangi ruang dan menciptakan tampilan yang terlalu jenuh.

6. Abu-abu di dapur atau ruang makan

Sementara abu-abu muda dapat terlihat zen di kamar mandi dan menenangkan di kamar tidur, para desainer di balik firma desain Studio Lifestyle yang berbasis di Hollywood Barat memperingatkan agar tidak menggunakannya di setiap ruangan.

 

Baca juga: Menurut Psikolog, Warna Ini Bisa Mendorong Kreativitas di Dapur

Abu-abu harus dihindari di ruang makan dan dapur, kecuali jika Anda ingin mengurangi nafsu makan. 

7. Merah terang

Anda tidak direkomendasikan mengecat seluruh ruangan dengan warna merah cerah. Itu bisa membuat orang merasa marah atau stres, kata Claire Staszak dari Centered by Design.

Jika Anda menyukai warnanya, pertimbangkan untuk menggunakannya sebagai aksen dinding. Dalam dosis kecil, itu bisa berhasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com