Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Lantai Kayu Tampak Kusam? Ini 7 Penyebabnya

Kompas.com - 10/09/2022, 15:35 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber The Spruce

JAKARTA, KOMPAS.com - Lantai kayu banyak digunakan di rumah karena tahan lama dan mampu meningkatkan nilai jual rumah. Selain itu, lantai kayu yang mengkilap akan menambahkan kesan mewah dan elegan pada interior rumah.

Namun demikian, jika Anda ingin memasang lantai kayu di rumah, Anda perlu menjaga agar lantai kayu tampak indah dalam jangka waktu lama.

Terkadang cara membersihkan lantai kayu yang tidak tepat dapat membuatnya kusam, tetapi ada juga cara untuk membuatnya tetap bersinar seiring waktu. Berikut beberapa penyebab lantai kayu tampak kusam, seperti dikutip dari The Spruce, Sabtu (10/9/2022). 

Baca juga: Dampak Buruk Mengepel Lantai Kayu, Vinil, dan Laminasi Pakai Air Panas

Ilustrasi membersihkan lantai kayu. SHUTTERSTOCK/STOKKETE Ilustrasi membersihkan lantai kayu.

1. Kotoran menyebar karena kain pel atau sapu

Menggunakan kain pel kotor atau lupa menyapu, mengepel debu, atau menyedot debu lantai sebelum membersihkan hanya akan mendistribusikan kembali kotoran.

Bayangkan semua pasir, debu, dan kotoran terperangkap dalam larutan pembersih dan hanya tinggal di permukaan lantai.

2. Pembersih yang digunakan tidak tepat

Banyak lilin cair berbasis akrilik yang diklaim bisa membuat lantai kayu bersinar sebenarnya dapat membuatnya terlihat lebih buruk. Saat diaplikasikan di atas lapisan poliuretan atau pasta lilin, lantai bisa terlihat tidak rata atau berubah seperti susu.

Anda dapat menggunakan pembersih mineral dan minyak siku pada satu area kecil pada satu waktu untuk menghilangkan tampilan seperti susu dari lilin akrilik.

Baca juga: Cara Menghilangkan Goresan di Lantai Kayu, Bisa Pakai Cuka

Selain itu, bahan kimia keras seperti pemutih klorin, amonia, cuka murni, atau minyak pinus dapat merusak pelapis lantai. Baca label, pilih produk komersial yang diformulasikan untuk lantai kayu, dan ikuti panduan produsen untuk penggunaan.

3. Menggunakan terlalu banyak produk

Meskipun Anda melakukan semuanya dengan benar, menggunakan terlalu banyak produk pembersih atau air akan membuat lantai terlihat lebih buruk. Lebih banyak tidak selalu lebih baik.

Ilustrasi dapur, ilustrasi lantai kayu laminasi.SHUTTERSTOCK / Aleks Kend Ilustrasi dapur, ilustrasi lantai kayu laminasi.

4. Membiarkan pekerjaan pembersihan setengah selesai

Setelah mengepel atau melapisi lantai kayu, pekerjaan harus diselesaikan dengan penggosokan yang baik untuk mencegah goresan. Cukup gunakan kain pel mikrofiber kering untuk memoles hasil akhir dan memastikan lantai mengkilap.

5. Goresan

Jika Anda memiliki hewan peliharaan dengan cakar yang tajam, lupa untuk membersihkan keset di dalam dan di luar area pintu masuk rumah, atau sering memakai sepatu high heels di rumah, maka lantai kayu akan mengalami goresan.

Baca juga: Ketahui, Ini Plus Minus Menggunakan Lantai Kayu Laminasi di Dapur

Goresan sama dengan lantai yang kusam. Lakukan upaya pencegahan untuk meminimalkannya.

6. Penumpukan lilin

Jika lantai tidak disegel dengan lapisan poliuretan dan mengandalkan lilin pasta carnauba untuk menciptakan kilau, lilin dapat menumpuk dan terlihat kusam.

Bahkan jika Anda menggunakan lilin dengan tepat hanya sekali atau dua kali setahun, pada akhirnya, itu akan menumpuk dan menjadi kusam di daerah dengan lalu lintas rendah. Lilin pasta dapat dikupas menggunakan stripper lilin komersial.

7. Lantai perlu dipoles ulang

Tidak ada lapisan akhir pada lantai kayu keras yang bertahan selamanya jika lantai memiliki lalu lintas pejalan kaki. Lantai kayu solid dapat dipoles ulang dan disegel kembali beberapa kali.

Baca juga: Cara Menghilangkan Goresan pada Permukaan Lantai Kayu

Bahkan lantai kayu yang memiliki lapisan tipis, dapat dipoles ulang dan disegel kembali beberapa kali sebelum perlu diganti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com