Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tes Kualitas Tanah yang Bisa Dilakukan Sendiri Sebelum Menanam

Kompas.com - 03/09/2022, 22:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum mulai menanam tanaman, ada baiknya Anda melakukan tes tanah atau pengujian tanah terlebih dahulu. Tes tanah membantu Anda menentukan jenis perubahan apa yang dibutuhkan media tanam untuk pertumbuhan tanaman yang ideal.

Namun, jangan khawatir tentang pengujian tanah ini. Sebab, ada beberapa cara mudah untuk memastikan tekstur, keasaman, komposisi, dan drainase tanah.

Dikutip dari Balcony Garden Web, Sabtu (3/9/2022), berikut beberapa cara tes kualitas tanah yang dapat dilakukan sendiri.

Baca juga: Ini Arti Kondisi Tanah Kebun Dilihat dari Warnanya

Ilustrasi tanah.PIXABAY/GROM900 Ilustrasi tanah.

1. Rasakan tanah

Gosok beberapa tanah basah di antara jari-jari tangan Anda untuk merasakan teksturnya. Tanah lanau terasa halus, tanah berpasir terasa berpasir, dan tanah lempung terasa lengket.

2. Peras tanah

Secara umum, tanah dikategorikan menjadi tanah berpasir, tanah liat, dan tanah lempung. Tanah berpasir cepat mengering tetapi tidak menahan kelembapan dan nutrisi.

Tanah liat lambat mengering tetapi kaya nutrisi. Adapun lempung diyakini sebagai tanah yang ideal karena sifat penahan kelembapan dan nutrisinya.

Untuk tes ini, ambil segenggam tanah lembap yang idak basah dari kebun dan remas dengan kuat dan buka tangan Anda.

Baca juga: Bahan Alami Pembasmi Kecoa di Rumah, Tanah Diatom hingga Gula

Jika tanah mempertahankan bentuknya dan pecah saat Anda menyodoknya ringan, itu berarti tanah subur. Jika bentuknya tetap dan tidak pecah saat ditusuk, itu menandakan Anda memiliki tanah liat.

Jika tanah hancur saat Anda membuka tangan, maka itu menunjukkan bahwa Anda memiliki tanah berpasir.

Setelah menentukan jenis tanah yang Anda miliki, Anda dapat meningkatkan kualitas tanah.

Ilustrasi cacing tanah. PIXABAY/NATFOT Ilustrasi cacing tanah.

3. Tes dengan cacing tanah

Cacing tanah secara signifikan memastikan kesehatan tanah secara keseluruhan dan menunjukkan mikroba dan bakteri menguntungkan yang membuat tanah menjadi sehat.

Baca juga: Antiribet, Ini 9 Tanaman Hias yang Bisa Ditanam Tanpa Tanah

Gali lubang selebar satu kaki dan dalam dan keluarkan tanahnya. Jika Anda mendapatkan 8-12 cacing, maka tanah dalam kondisi baik.

Jika Anda menemukan kurang dari jumlah yang diberikan, itu berarti tanah kekurangan bahan organik yang membantu populasi cacing yang sehat dan mungkin terlalu asam atau basa.

4. Uji drainase

Pengujian ini akan menentukan apakah tanah memiliki masalah drainase atau tidak. Varietas tanaman tertentu seperti tanaman herbal mati jika akarnya terlalu basah.

Anda dapat memeriksa drainase dengan cara sebagai berikut. Gali lubang sedalam 30 cm.

Baca juga: Seberapa Sering Harus Mengganti Tanah Pot Tanaman?

Isi dengan air dan biarkan mengalir sepenuhnya, isi air lagi. Terus periksa dan lacak berapa banyak waktu yang dibutuhkan air untuk mengalir.

Jika air mengalir lebih dari 6 sampai 12 jam, tanah memiliki drainase yang buruk.

5. Tes pH tanah

PH tanah terdiri dari tiga jenis, yakni asam, netral, dan basa. Jika levelnya di bawah 7, maka tanahnya asam.

Ilustrasi tanah. PIXABAY/ALEX FOX Ilustrasi tanah.

Jika pH tanah di atas 7 bersifat basa, dan jika nilai pH tetap 7 atau sekitar 7,5 maka pH tanah bersifat netral. Anda dapat memeriksanya dengan mudah di rumah dengan melakukan tes sederhana.

Baca juga: Jangan Dibasmi, Ini 4 Manfaat Cacing Tanah untuk Tanaman dan Kebun

Ambil sedikit tanah dalam mangkuk dan tambahkan dua sendok cuka. Jika Anda mulai mendengar suara menggelegak, maka itu menunjukkan bahwa tanah tersebut basa.

Tambahkan sedikit tanah ke mangkuk dan tuangkan dua sendok penuh soda kue ke dalamnya. Jika mulai mengeluarkan suara menggelegak, tanahnya bersifat asam.

Jika tanah tidak mengeluarkan suara menggelegak setelah menambahkan soda kue atau cuka, maka tanah itu netral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com